IDLIB (Arrahmah.id) — Mantan petinggi kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS), Abdul Razzaq al-Mahdi, meminta dalam suratnya pada pemimpin HTS, Abu Muhammad al Jaulani, agar Jaulani membentuk tim independen dan dirinya dibolehkan untuk mengunjungi penjara dan memeriksa kondisi para tahanan di dalamnya.
Dilansir Al Mayadeen (25/6/2024), Al-Mahdi mengatakan tim independen yang nanti dibentuk harus menyelidiki semua kejadian di dalam penjara dan mengungkap apakah benar terdapat sejumlah perempuan dan ratusan anak-anak di dalamnya.
Dia juga menekankan bahwa tugas tim independen itu adalah untuk menghilangkan ketidakadilan yang dilakukan Jaulani terhadap tahanan di penjaranya.
Tuntutan ini juga diajukan oleh tujuh pria dan dua wanita, termasuk sallah satu komanda HTS, Abu Malik Al-Tali, penculik biarawati terkenal di kota Maalula, yang keluar dari HTS empat tahun lalu setelah perselisihan dengan Jaulani.
Sebelumnya Jaulani menangkapnya dan kemudian membebaskannya melalui mediasi Abu Maria Al Qahtani, yang baru-baru ini tewas dalam ledakan di kota Sarmada, utara Idlib.
Lingkaran oposisi di Idlib melaporkan bahwa ada lebih dari lima ribu tahanan di penjara HTS dimana sebagian besar adalah warga sipil Idlib, mujahidin asing, serta yang lainnya yang berada dengan jumlah yang tidak pasti di kompleks rahasia yang tersebar di pegunungan, dekat perbatasan Suriah-Turki. (hanoum/arrahmah.id)