BEIRUT (Arrahmah.com) – Mantan Sekretaris Jenderal kelompok milisi Syi’ah Libanon, “Hizbullah”, Subhi al-Tufayli mengkritik “Hizbullah” atas intervensi militernya di Suriah dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Arabiya yang ditayangkan pada Jum’at (7/6/2013).
Dia menambahkan bahwa kelompok yang sebelumnya pernah ia pimpin telah “memprovokasi seluruh dunia.”
Tufayli pernah menjadi amir “Hizbullah” di tahun 1989-1991, ia mengatakan ia tidak bisa membayangkan mengapa Hassan Nasrallah menantang orang-orang yang berbeda dengan dia untuk berperang melawan kelompoknya di Suriah.
“Kami menantang mereka yang berbeda dengan kami untuk melawan kami di Suriah, seolah-olah mengundang 1,3 miliar (Muslim-red) untuk melawan kami,” ujar Tufayli.
Dia mengatakan bahwa “Hizbullah” mengakui telah mengalami kerugian besar dalam pertempuran di kota Qusayr dan milisi Syi’ah bisa memasuki kota strategis tersebut hanya jika pejuang Suriah kehabisan amunisi dan menarik diri. “Di Qusayr tidak ada kekuatan nyata untuk dikalahkan,” tambahnya.
Menurut Tufayli, “Hizbullah” telah memulai perang sektarian dan membuka pintu untuk masa keganasan.
Mantan petinggi “Hizbullah” ini juga menambahkan bahwa Iran mengontrol penuh kelompok tersebut dan bertanggung jawab telah mendorong “Hizbullah” ke dalam perang Suriah.
Tufayli kehilangan jabatannya di tahun 1991 dan jatuh ke tangan Abbas al-Musawi dan di tahun 1992 ia memisahkan diri dari kelompok tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)