KABUL (Arrahmah.com) – Mantan Perdana Menteri Afghanistan, Ahmad Shah Ahmadzai telah mengatakan bahwa pasukan asing pimpinan AS di Afghanistan sengaja membunuh warga sipil Afghan.
“Sejak orang Amerika dan NATO datang ke Afghanistan, mereka membunuh dan melakukan banyak kesalahan dan kejahatan, terutama dalam serangan malam, mereka membunuh anak-anak yang tidak bersalah, pria dan wanita, yang bukan ingin mereka bunuh,” ujarnya di Kabul pada Senin (7/5/2012) seperti yang dilaporkan Press TV.
“Sayangnya, mereka melakukan ini dengan sengaja. Sementara mereka mengatakan mendukung hak asasi manusia, keadilan dan sebagainya, apa yang mereka lakukan di Afghanistan sepenuhnya melawan hak asasi dan keadilan terhadap manusia,” tambahnya.
Para mantan pejabat boneka Afghan lainnya juga menyerukan pasukan penjajah pimpinan Amerika untuk menarik diri dari Afghanistan.
“Solusi mereka adalah bahwa pasukan Barat harus pergi, khususnya Amerika harus pergi, jika mereka menginginkan perdamaian di negeri ini. Jika mereka tidak pergi, ini berarti mereka sengaja setelah pembunuhan terhadap rakyat Afghan dan tidak akan ada akhir dari perang ini sampai militer mereka pergi dari tanah Afghanistan,” lanjut Ahmadzai.
Operasi militer salibis AS yang banyak menyebabkan korban sipil telah memicu kemarahan di seluruh negeri, meningkatkan sentimen anti-AS. Pemerintah boneka Afghan telah berulangkali mengutuk serangan tersebut namun di sisi lain, Karzai, presiden boneka Afghan telah menandatangani kesepakatan kemitraan strategis yang memungkinkan AS untuk tetap tinggal di Afghanistan diluar tahun 2014 (batas kehadiran militer AS-NATO di Afghanistan-red).
Anehnya, setelah sekian banyak fakta yang diungkap bahwa meningkatnya kematian warga sipil Afghanistan adalah karena operasi militer pasukan asing, PBB tetap menyatakan bahwa tujuh puluh persen lebih kematian warga sipil Afghan disebabkan oleh serangan Mujahidin Afghanistan. Sebuah pernyataan yang tidak memiliki dasar. (haninmazaya/arrahmah.com)