TEL AVIV (Arrahmah.com) – Pemerintah pendudukan “Israel” telah mengurungkan pencalonan mantan pemimpin pemukiman Yahudi sebagai duta besar untuk Brasil, media “Israel” melaporkan, sebagaimana dilansir Days of Palestine, Ahad (20/3/2016).
Tindakan ini, kata media “Israel”, mengakhiri kebuntuan yang berlangsung delapan bulan antara negara pendudukan “Israel” dan Brasil karena tawaran sebelumnya untuk menunjuk Danny Dayan, mantan pemimpin pemukiman, sebagai duta besar untuk Brazil.
Dalam sengketa yang memperburuk hubungan antara kedua negara itu, Brasil menolak untuk menerima pengangkatan Dayan sebagai duta besar untuk Brazil yang dibuat oleh Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu pada Agustus lalu.
Pada awalnya, pemerintah “Israel” menolak untuk mengusulakn calon baru untuk posisi itu, tapi pada Kamis (17/3) “israel” membuka lamaran baru untuk posisi tersebut.
“Departemen sumber daya manusia kementerian luar negeri pada hari ini telah menerbitkan tender yang ditujukan kepada diplomat “Israel” di sini di kementerian luar negeri, untuk posisi duta besar di Brasilia,” kata juru bicara kementerian luar negeri “Israel” Emmanuel Nahason.
Sengketa antara “Israel” dan Brazil bermula pada musim panas lalu ketika Netanyahu mengumumkan Dayan, yang lahir di Argentina dan pindah ke negara pendudukan “Israel” saat berusia 15 tahun pada 1971, sebagai duta besar untuk Brazil.
Pemerintah Brazil menolak Dayan karena perlawanan Dayan terhadap negara Palestina, dan juga karena posisi sebelumnya sebagai pemimpin pemukiman.
Berdasarkan hukum internasional, pemukiman Yahudi “Israel” adalah ilegal.
Dayan memimpin Dewan Yesha dari pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang diduduki antara 2007 dan 2013.
Brasil mengakui negara Palestina pada tahun 2010.
(ameera/arrahmah.com)