DAMASKUS (Arrahmah.id) – Subhi al-Tufaili, mantan pemimpin dan salah satu pendiri Hizbullah, mengeluarkan seruan kepada komunitas Syiah Alawi di Suriah untuk mendukung pemerintahan baru negara tersebut. Dalam pernyataannya pada 30 Desember 2024, al-Tufaili meminta penduduk wilayah pesisir agar tidak terjebak dalam propaganda rezim Bashar al-Assad yang telah lama berkuasa.
Dilansir dari Middle East Eye, al-Tufaili menegaskan, ‘Wahai penduduk pesisir, jangan tertipu oleh kebohongan rezim lama. Tetaplah bersama pemerintahan baru dan jangan terpengaruh oleh muslihat pembunuhan yang dilakukan Assad,'” ujarnya.
Mantan Sekretaris Jenderal pertama Hizbullah yang menjabat dari 1989 hingga 1991 ini kini menjadi pengkritik keras terhadap Iran dan kepemimpinan Hizbullah saat ini. Al-Tufaili menuduh mereka mengeksploitasi sentimen sektarian demi kepentingan politik dan mengkhianati umat Islam.
Lebih lanjut, al-Tufaili juga mengkritik kebijakan Iran yang dianggapnya membangun politik berdasarkan identitas Persia. Ia menilai Iran menggunakan sektarianisme untuk memperluas pengaruhnya di kawasan. “Komunitas Syiah di Lebanon, Suriah, Irak, dan wilayah lainnya telah diperdaya dengan narasi bahwa mereka adalah minoritas di tengah mayoritas Sunni, padahal kenyataannya tidak demikian,” ungkapnya seperti dilaporkan oleh Middle East Eye.
Pernyataan ini mencerminkan perpecahan di kalangan pemimpin Syiah mengenai peran Iran dan Hizbullah dalam konflik regional, khususnya di Suriah. Rezim Bashar al-Assad yang didukung oleh Iran telah terlibat dalam perang saudara selama lebih dari satu dekade, yang menyebabkan penderitaan besar bagi rakyat Suriah.
(Samirmusa/arrahmah.id)