KABUL (Arrahmah.com) –– Pengakuan mengejutkan diungkapkan mantan Menteri Keuangan Afghanistan, Khalid Payenda, mengenai kejatuhan negaranya hingga kembali dikuasai Taliban.
Payenda menegaskan, sekitar 300.000 tentara Afghanistan dan polisi pemerintah yang tercatat ternyata tak pernah ada.
Ia menyebut bahwa para tentara hantu itu adalah hasil korupsi dari para pejabat Pemerintah Afghanistan.
Ia menegaskan, para personel yang tak pernah ada itu ditambahkan agar para jenderal bisa menebalkan dompetnya.
Payenda, yang memutuskan mundur dan meninggalkan Afghanistan yang direbut Taliban mengatakan catatan yang menunjukkan pasukan keamanan jauh melebihi jumlah Taliban tidaklah benar.
“Cara pertanggungjawaban dilakukan, Anda akan bertanya kepada kepala di provinsi itu, berapa banyak orang yang Anda miliki,” katanya dikutip dari BBC, Rabu (10/11/2021).
“Berdasarkan itu, Anda dapat menghitung gaji serta pengeluaran jatah, dan jumlah itu akan digelembungkan,” tambahnya.
Mantan menteri keuangan itu mengungkapkan jumlahnya mengkin digelembungkan lebih dari enam kali.
Ia juga mengatakan, para tentara yang mengundurkan diri dan yang tewas tak pernah dipertanggungjawabkan, dan menuduh para komandan akan menyimpan kartu bank mereka dan menarik gaji mereka. (hanoum/arrahmah.com)