LONDON (Arrahmah.com) – Rekam jejak Arab Saudi dalam memerangi “radikalisasi” mendapat anggukan persetujuan kemarin, setelah serangan pada Ahad (2/2/2020) di Streatham, London selatan.
Dengan pejabat keamanan Inggris berusaha mencari tahu bagaimana seorang terpidana, Sudesh Amman yang berusia 20 tahun -yang berada di bawah pengawasan polisi mampu menikam dua orang- mantan Menteri Penjara, Rory Stewart, telah menyarankan bahwa Saudi mungkin memiliki jawaban untuk masalah Inggris.
Serangan itu adalah yang kedua dalam tiga bulan di mana seorang terpidana “teroris” yang berada di bawah pengawasan, menikam orang-orang di jalanan setelah pembebasannya. Konservatif -dan sedikit banyak Partai Buruh- mendapat kecaman atas serangan London Bridge November lalu.
Serangan pada Ahad, memicu perdebatan sengit tentang apa yang banyak orang yakini sebagai masalah sistematis dengan metode Inggris untuk merehabilitasi para terpidana.
“Ada hal-hal yang dapat kita tingkatkan secara langsung,” kata Stewart di LBC Radio, seperti dilansir MEMO (4/2).
“Memastikan kita memiliki intelijen dan informasi yang jauh lebih baik tentang individu” adalah salah satu hal yang menurutnya bisa ditingkatkan Inggris.
Stewart yang sekarang adalah kandidat walikota London yang terkemuka, menyebut Saudi ketika diminta untuk memberikan contoh negara-negara yang telah berurusan dengan masalah teroris yang kembali muncul.
“AS cenderung melakukannya dengan cara yang jauh lebih berat,” kata Stewart.
“Orang-orang Skandinavia telah melakukan hal-hal bagus dalam rehabilitasi,” lanjutnya.
“Bahkan negara-negara seperti Arab Saudi, dengan semua masalah mereka dan dalam banyak hal dengan rezim yang tidak nyaman, telah melakukan program yang sangat baik pada deradikalisasi,” tambah Stewart. (haninmazaya/arrahmah.com)