KAIRO (Arrahmah.com) – Penyelidikan Kejaksaan Mesir telah mengungkapkan bahwa mantan Menteri Dalam Negeri Mesir, Habib al-Adly, memerintahkan lima penembak jitu di jendela kantor kementerian dalam negeri, dan beberapa dari mereka menembak orang-orang yang sedang berdemonstrasi di sekitar gedung pada tanggal 28 Januari, Al Masry Al Youm melaporkan pada Jumat (25/3/2011).
Sumber mengatakan bahwa mantan Direktur Biro Investigasi Keamanan Negara, Hassan Abdel Rahman, diminta untuk bersaksi lagi sebelum penuntutan.
Dia menambahkan bahwa al-Adly membuat panggilan telepon pada seseorang yang ditujukan sebagai “Boss” dan menyampaikan berita kepadanya.
Abdel Rahman kemudian mengatakan bahwa al-Adly, “Ok, Bos,” dan menutup telepon. Lalu ia memerintahkan asistennya Ismail al-Shaer dan Ahmed Ramzy untuk menggunakan semua senjata yang tersedia untuk membubarkan para demonstran.
Al-Shaer menegaskan informasi ini dalam kesaksian sebelum penuntutan. Sementara itu, Ramzy menyatakan bahwa al-Adly menyuruhnya untuk menembak demonstran. Dia juga mengatakan al-Addly memerintahkan Abdel Rahman untuk menempatkan 20 penembak jitu di atap gedung, Universitas Amerika, dan bangunan yang berdekatan lainnya untuk menembak demonstran yang mendekati tempat-tempat tersebut.
Sumber juga mengatakan bahwa 15 petugas polisi dirujuk ke pengadilan pidana dengan tuduhan membunuh para demonstran. (althaf/arrahmah.com)