TEL AVIV (Arrahmah.id) – Seorang mantan kepala Badan Intelijen Luar Negeri “Israel” (Mossad) kemarin menegaskan bahwa Tel Aviv tidak dapat mengalahkan Hamas dan Jihad Islam secara militer.
Sejak 7 Oktober, “Israel” telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, menyebabkan lebih dari 118.000 warga Palestina terbunuh atau terluka, lebih dari 70 persennya adalah anak-anak dan perempuan, dan sekitar 10.000 orang hilang di tengah-tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan, seperti dilansir MEMO (4/6/2024).
Menulis di surat kabar Maariv dengan judul ‘Kebenaran yang Pahit: Hamas dan Jihad tidak akan dikalahkan oleh aksi militer’, Danny Yatom mengatakan: “Kami tidak dapat mencapai tujuan perang di utara [Lebanon] dan selatan [Gaza].”
“Masih banyak sandera di terowongan Gaza, ribuan orang [Israel] yang mengungsi yang masih jauh dari rumah mereka, dan Hizbullah menghancurkan kota-kota kami di utara.”
“Israel” memperkirakan ada 128 tawanan perang “Israel” yang ditahan di Gaza, sementara Hamas mengumumkan bahwa lebih dari 70 orang di antaranya terbunuh dalam serangan acak yang dilancarkan oleh “Israel”, yang menahan sedikitnya 9.500 orang Palestina di penjara-penjara mereka, banyak di antaranya tanpa dakwaan dan tanpa proses peradilan.
Yatom melanjutkan: “Terlepas dari kehadiran militer ‘Israel’ di seluruh Jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam tidak akan dikalahkan oleh aksi militer, dan para sandera tidak akan kembali di bawah tekanan militer tanpa pengaturan politik.” (haninmazaya/arrahmah.id)