KABUL (Arrahmah.id) – Mantan duta besar Kanada dan Australia mengatakan bahwa mereka menganggap penting untuk berinteraksi dengan pemerintah Afghanistan saat ini.
Arif Lalani, mantan duta besar Kanada untuk Afghanistan, mengatakan bahwa sudah waktunya bagi para diplomat untuk kembali ke Kabul dan berurusan dengan Imarah Islam Afghanistan.
“Kita seharusnya tidak pernah pergi,” kata Arif Lalani kepada CTV News. “Bahkan jika kita tidak mendapatkan banyak hal, tentu saja kita lebih baik berada di lapangan, melihat sendiri dan mencoba memoderasi kecenderungan ekstrem ini, daripada hanya berada di sela-sela di luar negeri.”
“Saya tidak berpikir mereka memiliki komitmen terhadap hak asasi manusia, tetapi saya tidak berpikir bahwa kita akan membuat kemajuan yang berarti kecuali jika kita berada di lapangan. Jadi, kita harus berada di lapangan,” katanya.
Lalani juga meminta Pakistan dan Arab Saudi untuk menghormati hak asasi manusia di Afghanistan dengan menggunakan pengaruh mereka di Afghanistan.
“Kita harus menggunakan pengaruh finansial, kita juga harus menggunakan pengaruh dengan negara-negara yang mungkin akan didengar oleh Taliban. Dan Anda tahu apa artinya itu. Pakistan, mungkin Arab Saudi. Tetapi kita benar-benar harus memberikan tekanan kepada negara-negara yang memberikan tekanan kepada Taliban,” ujar duta besar Kanada.
Nicola Gordon-Smith, mantan duta besar Australia untuk Afghanistan, mengatakan bahwa untuk mendukung rakyat Afghanistan dan mengembalikan anak-anak perempuan ke sekolah, perlu adanya keterlibatan dengan Imarah Islam Afghanistan.
“Mereka membutuhkan dukungan lebih dari sekadar bantuan kemanusiaan -mereka membutuhkan investasi, layanan penting, dan dukungan untuk pertumbuhan ekonomi, terlepas dari kondisi mereka yang penuh tantangan. Untuk mengetahui apa yang mungkin dilakukan, termasuk apa yang bisa menjadi cara terbaik untuk melihat anak-anak perempuan Afghanistan kembali ke sekolah, maka perlu ada keterlibatan dengan Taliban,” kata Gordon-Smith.
“Membangun hubungan politik dan diplomatik antar negara didasarkan pada kepentingan nasional mereka. Jika Australia dan Kanada ingin membuka kedutaan besar mereka di Kabul, mereka pasti memiliki rencana,” kata Zalmay Afghanyar, seorang analis politik.
Sementara itu, juru bicara Imarah Islam, Zabihullah Mujahid, menekankan bahwa untuk membangun kepercayaan dan menemukan solusi atas masalah-masalah yang ada saat ini, dunia perlu berinteraksi dengan pemerintah Afghanistan saat ini.
“Hubungan antar negara sangat kuat dan berkembang, dan hal ini membangun kepercayaan di antara mereka. Beberapa masalah dan kesalahpahaman yang telah menghambat kemajuan akan diselesaikan dengan cara yang normal,” kata Mujahid.
Sejak Imarah Islam kembali berkuasa di negara ini lebih dari dua tahun yang lalu, tidak ada satu negara pun -bahkan tetangga Afghanistan- yang mengakuinya. (haninmazaya/arrahmah.id)