MEKAH (Arrahmah.com) – Mantan politikus Belanda yang dulu begitu dikenal sebagai seorang anti-Islam, Arnoud Van Doorn, tahun ini menjadi salah satu dari ribuan orang yang memenuhi panggilan Allah menunaikan ibadah haji di tanah suci.
Sampai akhir tahun 2011, sebagai seorang anggota parlemen Belanda dan dewan kota Den Haag, nama Arnoud telah lama dikaitkan dengan retorika anti-Islam Geert Wilders dari partai politik sayap kanan Belanda, PVV. Wilders sendiri terkenal dengan kampanyenya melawan Islam, Muslim, dan Al-Qur’an.
Saat itu Arnoud dikenal sebagai pendukung kuat Wilders yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia dengan membuat film anti-Islam “Fitna”. Film yang dirilis pada tahun 2008 itu sontak mengundang banyak perlawanan di negara-negara Muslim.
Dalam langkahnya untuk memproduksi film anti-Islam yang lain, Allah kemudian menunjukkan padanya untuk belajar lebih banyak tentang agama yang sangat dia tentang ini. Dia membaca dan mempelajari Al-Qur’an dan ajaran-ajaran Islam secara mendalam dan kemudian pintu hatinya terketuk oleh hidayah Islam. Awal tahun ini, Arnoud pun menyatakan di depan umum bahwa dia telah memeluk Islam.
Awal tahun ini pula Arnoud menjalankan ibadah umrah. Dia kemudian mengungkapkan perasaannya saat melaksanakan ibadah haji dengan mengatakan bahwa matanya dipenuhi air mata sukacita sejak dia tiba di Mekah. Dia juga menambahkan bahwa dia sedang melalui saat-saat terbaik dalam hidupnya, seperti dilansir Akhbaar24.
Dia mengatakan bahwa dalam Islam dia menemukan sesuatu yang kurang yang selama ini dia cari dalam hidupnya. Dia pergi haji untuk memohon ampunan kepada Allah dan berdoa agar Allah menghapus dosa-dosa masa lalunya.
Dia mempunyai keinginan untuk menetap di Madinah dekat dengan Masjid Nabawi, namun untuk saat ini keluarga dan pekerjaannya masih menghalangi dia untuk bisa memenuhi keinginannya itu.
Bertolak dari kesalahannya di masa lalu, saat ini Arnoud tengah berencana untuk memproduksi sebuah film yang membela dan menunjukkan kebenaran Islam.
“Saya merasa malu berdiri di hadapan makam Nabi Shalallahu Alayhi wa Sallam. Saya memikirkan kesalahan besar yang saya buat dengan memproduksi film asusila dan mengaitkannya dengan Nabi Shalallahu Alayhi wa Sallam dan Islam. Saya berharap Allah akan mengampuni saya dan menerima tobat saya,” ungkapnya. (banan/arrahmah.com)