ABU DHABI (Arrahmah.com) – Seorang yang mengaku mantan anggota Ikhwanul Muslimin (IM) telah mengklaim bahwa Qatar mendukung organisasi-organisasi Islam yang dilarang untuk mengganggu kestabilan Uni Emirat Arab, Al Arabiya melaporkan pada Sabtu (19/8/2017).
Menurut Al Arabiya, Isa Khalifa Al Suwaidi mengakui keterlibatan Qatar dalam pertemuan rahasia organisasi tersebut dan berbagai sumbangan yang telah dilakukan Doha untuk mendukung anggota Islam terlarang di UAE.
Al Suwaidi adalah mantan anggota Ikhwanul Muslimin yang merupakan anggota senior “Majlis Shura Al Jama’a” atau dewan penasehat.
Pengakuannya disiarkan di saluran televisi UEA setempat pada Jum’at (18/8) dalam video dokumentari berdurasi 30 menit dengan judul “file dukungan terorisme Qatar”.
Al Arabiya melaporkan bahwa dokumenter tersebut juga menunjukkan video seorang anggota Emirati yang buron dari organisasi rahasia tersebut saat menyampaikan sebuah kursus pelatihan yang mendorong peserta latihan untuk bertindak melawan UEA dan simbol-simbolnya, dan yang menyerukan “mengubah rezim di UAE, atau menjatuhkannya.”
Pada Juni tahun ini, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Pemutusan hubungan termasuk mencabut duta besar, dan memberlakukan larangan perdagangan dan perjalanan.
Koalisi yang dipimpin Saudi tersebut mengutip dukungan Qatar untuk “terorisme” sebagai alasan utama tindakan mereka, menegaskan bahwa Qatar telah melanggar kesepakatan 2014 dengan anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC). (althaf/arrahmah.com)