WASHINGTON (Arrahmah.com) – Salah seorang mantan agen CIA telah sepakat dengan keputusan penghancuran ratusan rekaman yang isinya memperlihatkan bagaimana para agen Amerika Serikat dengan kasar mengintrogasi dua orang yang dituduh anggota Al Qaidah.
Sejumlah surat elektronik, yang dirilis hari Kamis (15/4) oleh Departemen Keadilan AS, memperlihatkan bahwa Porter Goss setuju dengan keputusan Jose Rodriguez, kepala layanan rahasia CIA saat itu, untuk membumihanguskan lebih dari 100 rekaman.
Rekaman itu diambil pada tahun 2002 saat agen-agen CIA mengintrogasi Abu ZUbaydah dan Abd al-Rahim al-Nashiri, dua orang yang diklaim CIA terkait dengan Al Qaidah, di Thailand.
Menurut dokumen CIA itu, para pengintrogasi melakukan waterboarding pada Zubaydah, tanpa menggunakan prosedur yang telah disahkan pemerintah.
Rodriguez setuju untuk menghancurkan rekaman tersebut karena takut bahwa jika hal tersebut terbongkar ke hadapan publik akan memiliki efek merusak bagi CIA.
Namun, CIA menolak laporan tersebut dan mengatakan bahwa Goss tidak pernah menyetujui penghancuran kaset-kaset dokumentasi mengenai proses introgasi tersebut.
John Durham, seorang jaksa penyelidik, mengatakan: “dokumen ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa pejabat senior CIA bersedia mengambil risiko dituntut untuk terhalangnya keadilan untuk menghindari dituntut untuk penyiksaan.”
Ben Wizner, pengacara American Civil Liberties Union (ACLU), mengatakan. “Jika Departemen Kehakiman gagal untuk menahan para pejabat yang bertanggung jawab atas hal tersebut, maka para pelanggar itu telah berhasil menutup-nutupi perilaku mereka.” (althaf/alj/arrahmah.com)