KABUL (Arrahmah.id) – Abdul Latif Mansoor, Menteri Energi dan Air, menekankan perlunya saling menghormati dalam hubungan Afghanistan dengan dunia dalam sebuah upacara di Kabul.
Berbicara pada peresmian sebuah gardu induk di Kabul, Mansoor mengatakan bahwa hubungan politik pemerintah Afghanistan dengan negara-negara lain semakin membaik dan bahwa dunia harus memandang Afghanistan dengan penuh martabat dan rasa hormat, lansir Tolo News (23/2/2025).
Menteri Energi dan Air menyatakan: “Jika Anda terlibat dengan kami, kami siap untuk berinteraksi dengan seluruh dunia berdasarkan prinsip-prinsip yang disyaratkan oleh Syariah dan rasa saling menghormati yang ada secara global. Namun, jika kebijakan Anda memperlakukan kami sebagai bawahan, melihat kami sebagai bangsa yang lebih rendah, dan menganggap diri Anda lebih unggul, keterlibatan semacam itu tidak akan dapat diterima.”
Dalam pidatonya, Mansoor menyoroti pentingnya menjaga persatuan dan hidup berdampingan di antara warga Afghanistan dalam situasi saat ini.
Dia mengatakan: “Hubungan politik dan ekonomi kami dengan dunia terus berlanjut, dan seperti yang Anda lihat, beberapa kedutaan besar di beberapa negara telah diserahkan kepada Imarah Islam Afghanistan.”
Keterlibatan dengan komunitas internasional berdasarkan prinsip-prinsip Islam dan saling menghormati telah menjadi tuntutan utama Imarah Islam, yang sering diulangi oleh para pejabatnya dalam berbagai acara.
Analis politik Moeen Gul Samkanai mengatakan: “Suka atau tidak suka, kita harus terlebih dahulu menyelesaikan beberapa masalah internal di dalam negeri sebelum menangani masalah internasional. Hanya dengan begitu Afghanistan dapat mencapai perdamaian dan stabilitas yang langgeng.”
Tiga hari yang lalu, Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Ekonomi, dalam sebuah program yang diadakan di Kabul, juga mendesak masyarakat internasional untuk mencabut tekanan politik dan ekonomi di Afghanistan dan untuk terlibat dalam dialog konstruktif dengan pemerintah Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)