JAKARTA (Arrahmah.com) – Umat Islam dari berbagai elemen yang disatukan lewat Majelis Silaturrahim Umat Islam Bekasi akan melakuakn aksi unjuk rasa menolak keberadaan gereja Santa Clara yang sarat dengan manipulasi perizinan, siang ini usai Shalat Jumat (24/3/2017).
Salah satu elemen aksi, Pondok Pesantren At Taqwa Putra, menginstruksikan kepada seluruh santri Madrasah Aliyah untuk ikut dalam aksi unjuk rasa menolak gereja liar Santa Clara.
Dalam surat instruksi yang diterima redaksi, aksi akan dimulai dari depan halaman masjid Jami At Taqwa, Ujung Harapan, Bekasi jam 13.00.
Perlu diketahui, bahwa lokasi gereja Santa Clara yang sarat dengan manipulasi aturan ini, terletak di tengah tengah pondok pondok Pesantren yang telah lama berdiri di sana. Diantaranya, Pondok Pesantren At Taqwa yang didirikan oleh KH. Nur Ali ( Ulama dan Pahlawan Nasional ), Pondok Pesantren Al Mukhtar yang didirikan oleh KH. Mukhtar Tabrani (Ulama Betawi), Pondok Pesantren An Nuur, Pondok Pesantren An Nida dan lain lain.
Dipertanyakan soal kearifan lokal di sini. Kearifan lokal salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk membangun tempat ibadah, sebagaimana yang telah disepakati dan diatur dalam SKB 2 Menteri
Manipulasi perizinan menyeruak di tengah pembangunan gereja ini. Lantaran warga katolik disekitar lokasi gereja yang langgar aturan, Santa Clara, terhitung jari. Warga Muslim Bekasi mempertanyakan darimana jumlah 60 KTP kepala keluarga yang mereka dapatkan sebagai salah satu syarat pendirian tempat Ibadat.
(azm/arrahmah.com)