INGGRIS (Arrahmah.com) – Pemain sepak bola, Yaya Toure, seorang Muslim yang bermain di Tim Manchester City (Man City) telah menolak simbol penghargaan Man of the Match yang dia dapatkan dari Man City. Dua golnya ke gawang Newcastle United menjadikan gelandang Man City ini sebagai peraih predikat Man of the Match pertandingan itu.
Simbol penghargaan berupa botol sampanye telah menjadi tradisi di Inggris, Namun Toure menolaknya. Meski Toure bermain bola dengan mayoritas orang kafir, Toure tetap berusaha mempertahankan keyakinan agamanya sebagai seorang Muslim.
“Saya tidak minum (minuman keras/alkohol) karena saya seorang Muslim,” kata Toure, dilansir Daily Mail.
“Jadi, kau simpanlah,” katanya kepada Joleon Lescott, teman satu timnya.
Sebagai seorang Muslim, Toure memang menentang minuman keras (miras). Sosok kelahiran 13 Mei 1983 tersebut bahkan pernah menegaskan penolakannya merayakan kemenangan atau prestasi dengan berpesta miras. Dia menilai kebiasaan itu bukanlah cara terbaik setelah bekerja maksimal di atas lapangan.
Budaya kafir barat yang menganggap sampanye adalah salah satu bentuk hidangan kehormatan juga telah diadopsi oleh sebagian bangsa Muslim di dunia. Miras (khamar) dalam Islam sangat dilarang, baik sedikit ataupun banyak, telah jelas perintah untuk meninggalkan hal tersebut dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, bahkan duduk di meja yang menghidangkan miras pun dilarang. Seperti sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Ahmad dengan lafazh, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah dia duduk di meja yang terhidang khamar diatasnya…”.(siraaj/arrahmah.com)