PAKISTAN (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan telah menangkap seseorang yang dicurigai sebagai penyerang akademi kepolisian di pinggiran kota Lahore.
Para tentara telah memeriksa lokasi kejadian pada Senin (30/3) beberapa jam setelah pertempuran berat yang mengakibatkan sedikitnya delapan orang polisi meninggal dan hampir 100 orang mengalami luka-luka.
Rehman Malik, kepala kementrian dalam negeri, sebelum penangkapan tersebut mengatakan bahwa serangan direncanakan dari Waziristan selatan, di mana Tehrik-i-Taliban Pakistan, yang dipimpin oleh Baitullah Mehsud melawan pasukan pemerintah.
“Serangan ini terjadi di Pakistan. Ada dua pilihan: membiarkan Taliban mengambil alih Pakistan atau memerangi mereka hingga titik darah penghabisan,” katanya.
Pihak keamanan mengatakan sekurangnya empat orang penyerang juga ikut tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam penyerangan.
Malik mengatakan bahwa salah seorang penyerang merupakan warga negara Afghanistan yang tiba di Lahore 15 hari sebelumnya.
“Beberapa orang sudah bisa diketahui, sedangkan yang lainnya masih dalam proses identifikasi,” katanya.
Belum ada pengakuan pertanggungjawaban dari kelompok manapun atas serangan ini.
Saksi mengatakan bahwa beberapa penyerang memasuki akademi menyamar sebagai polisi, kemudian menyerang pegawai kepolisian sewaktu mereka berkumpul untuk latihan pagi.
“Granat mengenai peleton di samping kami… dan setelah itu aksi baku tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit,” kata satu orang polisi yang terluka.
Menurut laporan, 50 korban diperkirakan tewas dalam insiden Lahore tersebut. (Althaf/arrahmah/alj/ptv)