BAMAKO (Arrahmah.com) – Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita telah menunjuk perdana menteri baru, beberapa hari setelah pemerintah mengundurkan diri di tengah lonjakan kekerasan di negara Afrika Barat yang bergolak itu.
Mantan Menteri Keuangan Boubou Cisse (41), telah ditugaskan untuk membentuk pemerintahan untuk membendung pertumpahan darah di negara itu, kantor presiden mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Senin (22/4/2019), lansir Al Jazeera.
Cisse bukan milik partai politik mana pun dan menjabat sebagai menteri keuangan negara selama tiga tahun di bawah pemerintahan sebelumnya.
Mantan Perdana Menteri Mali Soumeylou Boubeye Maiga dan pemerintahnya mengundurkan diri pada Kamis lalu, beberapa minggu setelah pembantaian yang membunuh hampir 160 Muslim dari komunitas Fulani oleh kelompok main hakim sendiri di kota Ogossagou mengejutkan negara.
Meskipun tidak ada alasan diberikan untuk pengunduran diri itu, itu datang di tengah kritik keras bahwa Maiga telah gagal untuk menangani situasi keamanan negara yang memburuk.
Nicolas Haque dari Al Jazeera, yang melapor dari ibu kota, Bamako, mengatakan Cisse yang berasal dari etnis Fulani, adalah “kandidat pereda”.
Penunjukannya dilakukan setelah berkonsultasi dengan berbagai tokoh dari masyarakat sipil, pemimpin oposisi dan anggota partai yang berkuasa, kata Haque. (haninmazaya/arrahmah.com)