MALI (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Mali Diango Cissoko telah menyeru untuk secepatnya militer pimpinan boneka Afrika mengerahkan kekuatan militer di Mali untuk membantu pemerintah boneka Mali memerangi para mujahidin yang menguasai bagian utara negara Afrika Barat tersebut.
“Kami punya kepercayaan diri dalam intervensi ini…intervensi ini akan berlangsung segera setelah syarat-syarat terpenuhi dan kami akan melakukan semuanya begitu persyaratan itu dipenuhi secepat mungkin,” kata Cissoko pada Kamis (27/12/2012), lansir Presstv.
Pernyataan ini muncul setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui intervensi militer di Mali pada Kamis pekan lalu.
Dewan Keamanan PBB mengabasahkan satu tahun awal pengerahan pasukan penjajah Uni Afrika di Mali untuk memerangi mujahidin Mali.
Resolusi, yang telah disusun oleh Prancis ini, mengizinkan seluruh anggota negara Uni Eropa untuk membantu menyerang mujahidin Mali dengan dalih “mengembalikan keamanan Mali.”
Pada November kemarin, Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) sepakat untuk mengirim 3.300 pasukan, sebagian besar dari Nigeria, Niger, dan Burkina Faso, untuk membantu rezim Mali merebut kembali wilayah yang kini dikuasai mujahidin.
Wilayah Azawad, telah berada di bawah kekuasaan mujahidin yang diatur oleh pemerintahan dengan menerapkan Syariah Islam. Inilah yang membuat negara-negara kafir Barat dan sekutunya di Afrika geram dan ingin menumbangkan pemerintahan Islam. (siraaj/arrahmah.com)