KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Malaysia pada Jumat (23/6/2023), menyatakan keprihatinannya atas insiden fatal yang menyebabkan banyak orang terluka dan tewas di Tepi Barat yang diduduki.
“Pada prinsipnya, Malaysia mengutuk keras tindakan permusuhan dan pembunuhan terhadap warga sipil dan menyerukan agar semua pihak menahan diri serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meredakan ketegangan,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia, seperti dilaporkan Anadolu.
“Malaysia menyerukan kepada anggota masyarakat internasional untuk menuntut ‘Israel’ menghentikan semua tindakan provokatif, tindakan sepihak dan kebrutalan yang tak henti-hentinya terhadap warga sipil tak berdosa demi kepentingan perdamaian dan stabilitas,” tambahnya.
Bentrokan pada 19 Juni di Jenin merupakan konsekuensi langsung dari serangan pasukan “Israel” baru-baru ini terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan, menurut Kementerian tersebut.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa mereka berpegang teguh pada prinsip bahwa warga Palestina berhak mendapatkan hak atas sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Pada Rabu, para pemukim di bawah perlindungan pasukan pendudukan “Israel” melakukan serangan brutal terhadap desa Palestina Turmus Ayya di Tepi Barat tengah, menewaskan seorang warga Palestina dan melukai puluhan orang lainnya serta membakar 30 rumah, 60 mobil, dan puluhan pohon zaitun.
Ketegangan telah meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah-tengah serangan “Israel” yang berulang kali ke kota-kota Palestina dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya 25 warga “Israel” telah tewas, dan pasukan “Israel” telah menewaskan hampir 180 warga Palestina sejak awal 2023. (haninmazaya/arrahmah.id)