KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Malaysia dan Australia telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya di tengah-tengah kerusuhan di Inggris.
“Warga Malaysia yang tinggal di atau bepergian ke Inggris diimbau untuk menjauh dari area protes, tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru dan panduan yang diberikan oleh pihak berwenang setempat,” kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan pada Ahad malam, seperti dilansir Anadolu (5/8/2024).
Malaysia adalah negara pertama yang mengeluarkan peringatan perjalanan ke Inggris, sejak Inggris mengalami gelombang kerusuhan terburuk dalam 13 tahun terakhir, dengan para demonstran sayap kanan yang menargetkan para pencari suaka dan komunitas-komunitas etnis minoritas di seluruh negeri.
Di Canberra, pemerintah mendesak warga negara Australia untuk menghindari area-area di mana protes terjadi “karena potensi gangguan dan kekerasan.”
“Pantau media untuk mendapatkan informasi dan pembaruan. Ikuti instruksi dari pihak berwenang setempat,” kata Menteri Luar Negeri dalam sebuah imbauan kepada warga negara Australia.
Kuala Lumpur mengatakan bahwa pihaknya “memantau dengan seksama serangkaian protes yang saat ini terjadi di beberapa daerah” di Inggris.
Badai disinformasi anti-Muslim di media sosial telah memicu kekerasan Islamofobia dan ekstrem kanan setelah serangan penikaman fatal di kota Southport, Inggris utara, pada 29 Juli.
Laporan palsu yang disebarkan oleh akun-akun media sosial ekstremis sayap kanan menyatakan bahwa tersangka adalah seorang Muslim dan seorang migran, yang kemudian digaungkan oleh massa yang meneriakkan yel-yel bernada Islamofobia.
Polisi sejauh ini mengatakan bahwa tersangka adalah seorang pria berusia 17 tahun yang lahir di Cardiff, ibu kota Wales, dan tinggal di sebuah desa dekat Southport.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mendesak warganya untuk mendaftarkan keberadaan mereka ke misi diplomatik negara Asia Tenggara itu di London. (haninmazaya/arrahmah.id)