KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Istri mantan Perdana Menteri Anwar Ibrahim yang dipenjara, juga presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail, dilantik menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia yang baru.
Perdana Menteri Malaysia yang baru saja dilantik, Mahathir Mohamad, mengatakan setelah pertemuan dewan dari koalisinya, Pakatan Harapan, bahwa Raja Sultan Muhammad V Malaysia telah setuju untuk memberikan pengampunan penuh dan segera kepada Anwar Ibrahim.
Wan Azizah telah menjabat sebagai presiden partai dan anggota dewan selama lebih dari satu dekade. Namun, ini adalah pertama kalinya dia memimpin kampanye pemilihan sejak 2004.
Dia menjadi Wakil Perdana Menteri perempuan pertama di Malaysia.
Aliansi Pakatan Harapan berhasil mengakhiri lebih dari 60 tahun pemerintahan Barisan Nasional dengan memenangkan suara mayoritas dalam pemilu awal pekan ini.
Mahathir, yang sekarang 92 tahun, pernah menjabat sebagai pemimpin Barisan Nasional dan menjabat perdana menteri selama lebih dari 20 tahun. Namun, ia menyeberang ke oposisi karena ketidakpuasan dengan skandal korupsi yang menyelimuti para penerusnya.
Mahathir Mohamad dulunya merupakan musuh bebuyutan dari suami Wan Azizah yakni, Anwar Ibrahim. Tetapi saat ini mereka bersatu untuk perubahan di Malaysia. Hasilnya pun berbuah manis dengan Mahathir menang dalam Pemilu Malaysia 2018 dan dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Kamis 10 Mei 2018.
Setelah Mahathir dilantik, pada Jumat (11/5), Mahathir mengumumkan pembentukan 10 kementerian. Saat berbicara konferensi pers, Mahathir pun memastikan peran baru Wan Azizah sebagai wakil perdana menteri.
“Saya sudah dilantik sebagai perdana menteri dan tentunya wakil perdana menteri sudah ditunjuk. Tentu saja Dato sri Wan Azizah,” tandas Mahathir.
Tidak bisa dibayangkan Wan Azizah suatu hari bisa berada di posisi yang sama seperti suaminya, sebagai wakil perdana menteri di bawah Mahathir Mohammad.
Dalam sebuah keterangan sebelum pemilu, Wan Azizah memiliki pendapatnya sendiri: “Saya kira Mahathir sudah berubah saat ini. Dan kami pun bersama dia untuk melakukan reformasi dan membentuk pemerintahan yang baik”.
(ameera/arrahmah.com)