KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Malaysia telah mengirimkan kapal yang membawa 2.300 ton barang bantuan kemanusiaan ke negara bagian Rakhine di Myanmar untuk membantu komunitas Muslim Rohingya yang teraniaya.
Perdana Menteri Najib Razak di Pelabuhan Klang turut hadir dalam pelepasan kapal yang membawa bantuan berupa makanan, obat-obatan dan kebutuhan dasar lainnya di dekat ibukota Kuala Lumpur, Jum’at (3/1/2017).
Misi ini diselenggarakan oleh 1Malaysia Club dan Organisasi Dewan Konsultasi Islam Malaysia bekerjasama Turkiye Diyanet Vakfi Foundation, yang didukung oleh pemerintah Turki.
Selain Malaysia, sembilan negara lainnya telah memberikan kontribusi untuk misi ini, termasuk Perancis, Cina, Thailand, Indonesia, Kamboja, Jerman, AS dan Bangladesh.
Berbicara pada acara tersebut, Najib Razak mengatakan bahwa misi ini merupakan bukti kesatuan komunitas Muslim dunia untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi Muslim Rohingya.
“Kami umat Islam, tidak bisa lagi menanggung kesedihan dari saudara-saudari kita Rohingya yang disiksa, diperkosa, dibakar hidup-hidup dan dibunuh,” katanya.
“Pelepasan Armada bantuan ini adalah peristiwa yang sangat bersejarah bagi Malaysia, untuk dapat memimpin upaya kemanusiaan seperti ini.”
Abdul Azeez Abdul Rahim, yang memimpin armada bantuan untuk Muslim Rohingya, mengatakan kepada wartawan bahwa kapal itu diperkirakan akan mencapai Yangon dalam waktu lima hingga enam hari, tergantung kondisi cuaca.
Abdul Rahim mengatakan bantuan tersebut akan diserahkan kepada Menteri Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pemukiman Myanmar Win Myat Aye saat tiba di Yangon, setelah itu akan diberikan kepada masyarakat Rohingya.
Kapal tersebut akan berlayar ke Teknaf, Bangladesh, setelah bongkar muat di Yangon pada hari yang sama bantuan tersebut akan diberikan kepada pengungsi Rohingya di negara itu, ungkap Rahim.
Najib selama ini bersuara lantang dalam menanggapi berbagai persoalan yang dialami minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. Ia mendesak pemerintah negara berpenduduk mayoritas Budha itu menghentikan serangan terhadap umat Muslim Rohingya.
(ameera/arrahmah.com)