KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Pemerintah Malaysia membentuk pusat pengawasan ISIS di dunia siber demi menangkal semua bentuk propaganda kelompok militan ini di media sosial.
Sebagaimana dikutip dari Channel News Asia (25/3/2016), Perdana Menteri Najib Razak mengatakan, pusat pengawasan ini akan mulai beroperasi pada 1 April mendatang di semua negara bagian.
Menurut Najib, pusat pengawasan ini nantinya akan menangkal upaya propaganda dan radikalisasi serta rekrutmen ISIS di Malaysia. Sebelumnya, lembaga semacam ini baru ada di Amerika Serikat dan Dubai.
Namun, kepala polisi Malaysia, Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar, menyatakan bahwa pusat pengawasan siber ISIS di Asia Tenggara terlambat dibangun.
“Kita tidak bisa menunggu lagi. Itulah mengapa informasi apapun, tidak peduli seberapa kecil menunjukkankaitan seseorang dengan anggota ISIS, kami akan menindak mereka,” kata Khalid.
Khalid menambahkan, polisi telah melarang beberapa kelompok agama yang dianggap radikal serta mengawasi dengan ketat bebeapa sekolah agama, untuk mencegah penyebaran paham ISIS di Malaysia.
Sementara, Direktur Cabang Khusus Kepolisian Malaysia Mohamad Fuzi Harun mengatakan, pasukan siber ISIS harus dihentikan. “Kami akan melawan narasi mereka, untuk meluruskan informasi menyimpang yang mereka sampaikan,” katanya. (fath/arrahmah.com)