SURABAYA (Arrahmah.com) – Tempat ‘nongkrong’ di depan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel ini kini ramai diperbincangkan warga sekitar. Sejak Maghrib, banyak muda-mudi berdatangan ke area yang sangat dekat dengan rel kereta api ini. Tujuannya beragam, mulai hanya sekadar minum kopi, makan malam, hingga membahas kegiatan.
Anehnya, di tempat ini penerangan kurang memadai. Para pedagang hanya memanfaatkan lampu jalan raya.
Menurut salah seorang warga, tidak tersedianya penerangan tersebut dijadikan kesempatan untuk berbuat maksiat kepada Allah Ta’ala. Beberapa kali dia melihat pemuda berzina dipinggir jalan, hanya ditutupi oleh motor-motor para muda mudi itu
“Ntar mas liat, kalo ada sepeda motor yang nutup-nutupin warung, nah itu wes cowok cewek mulai mas.” ujar seorang bapak. Wal iyadzubillah.
Pengunjung yang datang ke tempat itu kebanyakan dari kalangan mahasiswa.
Hingga kini, menurutnya belum ada penanganan dari pihak yang berwajib terkait kejadian ini. Polisi sebenarnya beberapa kali mengamati kejadian tersebut. Namun, belum ada tindakan tegas terkait kejadian ini.
“Ada sih polisi kesini beberapa waktu lalu, tapi cuma diem aja. Liat sebentar terus lewat.” kata salah satu warga sekitar Arif (65) lansir beritajatim.com (11/1/2014).
Ajang maksiat pinggir jalan ini perlu langkah tegas Walikota Surabaya Tri Rismaharini, yang sudah berketetapan untuk mengakhiri maksiat perzinaan di Surabaya dengan menutup Gang ‘neraka’ Dolly. (azm/m1/arrahmah.com)