TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Pasukan pendudukan ‘Israel’ menyerbu Kota Tua Nablus di Tepi Barat utara dan menyita sebuah kendaraan, sementara operasi militer mereka di kamp pengungsian Jenin dan Tulkarem terus berlanjut sejak 21 Januari lalu.
Saksi mata melaporkan bahwa pasukan ‘Israel’ memasuki kota Nablus dari beberapa arah, menggeledah, dan memeriksa rumah-rumah warga Palestina.
Bentrokan juga terjadi antara pemuda Palestina dan pasukan pendudukan di kota Beit Selatan Nablus.
Pada Ahad (16/2/2025), pasukan pendudukan melancarkan operasi militer di Nablus yang berlangsung selama beberapa jam, mengakibatkan 14 warga Palestina terluka, termasuk seorang lansia dan empat anak-anak
Di sisi lain, para pemukim ‘Israel’ melakukan serangan dini hari ini terhadap kota-kota Duma dan Jureish di selatan Nablus, melempari rumah-rumah dan kendaraan dengan batu, sehingga menyebabkan beberapa kerusakan, menurut sumber lokal.
Scenes from the confrontations that broke out with the Israeli occupation forces in Beita village, southern Nablus. pic.twitter.com/WexKVywlub
— Eye on Palestine (@EyeonPalestine) February 17, 2025
Penguatan Militer
Sementara itu, pasukan pendudukan mengirimkan pasukan tambahan ke Jenin dan kamp pengungsiannya, di mana mereka terus melakukan serangan ke kamp tersebut selama 28 hari berturut-turut. Hal ini disertai dengan penerbangan pesawat tanpa awak dan pengiriman pasukan militer tambahan ke kota dan kamp tersebut.
Selama operasi ini, infrastruktur dihancurkan, rumah-rumah warga dirusak, diledakkan, dan dirobohkan. ‘Israel’ juga secara paksa mengusir ribuan warga Palestina dan mengubah rumah-rumah mereka menjadi pos-pos militer dan titik pengamatan.
Malam sebelumnya, pasukan pendudukan mengejar kendaraan warga Palestina dan menembaki mereka, serta menangkap sejumlah warga Palestina dan melakukan interogasi lapangan di tengah kota.
Operasi Militer di Tulkarem
Pasukan pendudukan ‘Israel’ juga melanjutkan operasi militernya di kota Tulkarem selama 22 hari berturut-turut.
Operasi yang dilakukan oleh pasukan pendudukan di Tulkarem telah mengakibatkan gugurnya 11 warga Palestina, termasuk syuhada dari kamp pengungsian Nour Shams, yang telah mengalami operasi militer selama sembilan hari berturut-turut.
Sumber-sumber Al Jazeera juga melaporkan adanya suara ledakan di kamp Nour Shams, sebelah timur Tulkarem, Tepi Barat utara.
Pasukan pendudukan terus menghancurkan infrastruktur di Tulkarem, mengambil alih rumah-rumah warga secara paksa, dan mengubahnya menjadi pos-pos militer dan titik pengamatan. Selain itu, puluhan pemuda ditangkap dan diperlakukan dengan kejam.
Komite Media kamp Tulkarem menyatakan bahwa pasukan pendudukan telah memaksa lebih dari 10.000 warga, atau sekitar 80% populasi kamp, untuk mengungsi secara paksa ke kota-kota dan desa-desa di sekitar Tulkareem.
Komite tersebut menambahkan dalam pernyataannya bahwa pasukan pendudukan telah memutus semua layanan secara total, menegaskan bahwa apa yang terjadi di kamp Tulkarem adalah kejahatan berkelanjutan yang bertujuan untuk mengusir penduduk dan menghapus identitas kamp, di tengah keheningan internasional yang memalukan atas pelanggaran serius terhadap warga sipil ini.
Israeli soldiers desecrated the Holy Quran while raiding a Palestinian home last night in Nour Shams refugee camp in Tulkarm, Occupied West Bank. pic.twitter.com/IlHTHuX4Kh
— DOAM (@doamuslims) February 16, 2025
Penangkapan Puluhan Warga
Sementara itu, pasukan pendudukan pada Senin (17/2) menangkap 25 warga Palestina, termasuk anak-anak dan mantan tahanan, selama operasi penyerbuan di berbagai wilayah di Tepi Barat, menurut pernyataan dari Klub Tahanan Palestina (LSM) dan Otoritas Urusan Tahanan milik Organisasi Pembebasan Palestina (resmi).
Pernyataan Klub Tahanan menyebutkan bahwa penangkapan terkonsentrasi di distrik Hebron, Ramallah, dan Nablus.
Dijelaskan bahwa pasukan pendudukan telah menangkap 160 warga di Jenin sejak dimulainya operasi militer pada 21 Januari lalu, sementara di Tulkarm dan kamp-kampnya, jumlah penangkapan mencapai setidaknya 130 kasus.
A Child of Defiance in the Face of the Bulldozer!
A child from Jenin refugee camp dances fearlessly in front of the occupation's bulldozer, refusing displacement and fear, embodying the resilience of the camp's young heroes.
This is Jenin, where children know nothing but… pic.twitter.com/0WAUqhQfgn— Eye on Palestine (@EyeonPalestine) February 17, 2025
Eskalasi Kekerasan di Tepi Barat
Sejak dimulainya perang pemusnahan di Gaza, pasukan ‘Israel’ dan para pemukim telah memperluas serangan mereka di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang mengakibatkan gugurnya setidaknya 916 warga Palestina, sekitar 7.000 luka-luka, dan 14.500 lainnya ditangkap, menurut data resmi Palestina. (zarahamala/arrahmah.id)