Meskipun mereka sangat memperhatikan makanan halal untuk diri mereka, namun Muslim Amerika sangat sulit menemukan bahan-bahan makanan dan makanan halal sesuai dengan syariah Islam, jika ada, maka harganya sangat melangit.
“Konsep makanan halal sangat mahal,” ujar Tariq Javid, seorang menejer di sebuah restoran di Virginia saat ia tengah berbelanja di sebuah toko bahan makanan halal.
“Jika ada seseorang yang menjual makanan halal dengan harga murah, aku langsung berfikir, itu bukanlah produk halal,” lanjutnya.
Muslim hanya memakan daging dari hewan yang disembelih dengan pisau yang sangat tajam di leher hewan tersebut (tepat di nadi) dan menyebut nama Allah.
Seperti Muslim lainnya di negara bagian di AS, Nafees Syed, 27, harus menghabisi banyak waktu dan usaha untuk menemukan makanan halal.
“Aku membeli kebutuhan harian keluarga selain makanan di swalayan-swalayan umum seperti Giant, Shoppers, dll. Namun aku harus membeli makanan, daging ayam dan bahan makanan lainnya di toko-toko yang terjamin kehalalannya.”
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh J. Walter Thompson, 44 persen Muslim Amerika merasa persediaan akan produk halal tidak memenuhi kebutuhan mereka.
Syed Sultan Ahmad, seorang Pakistan yang bekerja sebagai penjagal selama lebih dari sembilan tahun, mengatakan daging halal adalah sesuatu yang berharga.
Ia menjelaskan dibutuhkan satu aturan khusus untuk menyembelih binatang sesuai aturan Islam.
“Pelatihan dan tenaga Muslim untuk kebutuhan ini sangat dibatasi.”
Ahmad melanjutkan, toko-toko yang menjual produk halal harus menaikkan harga karena mereka memesan makanan dari tempat-tempat yang jauh, terkadang di negara lain.
“Kami memesan makanan halal dan daging ayam halal dari rumah penjagalan Noor Halal di Pennsylvania,” ia menambahkan.
Kebutuhan
Tetapi, bagaimanapun sulitnya untuk mendapatkan makanan halal, Muslim Amerika mengatakan bahwa itu bukanlah satu masalah.
“Memberi makan anak-anakku dengan makanan halal adalah kewajibanku sebagai seorang ibu,” ujar Nafees.
“Tidak mungkin seorang yang mengaku dirinya Muslim membiarkan makanan haram masuk ke dalam perut mereka,” lanjutnya.
“Bagi Muslim Amerika, adalah kewajiban membeli makanan halal, jika tidak maka mereka menolak membelinya,” ujar Rab Nawaz, seorang penjagal. (Hanin Mazaya/arrahmah/IOL)