MOSUL (Arrahmah.com) – Majelis Ulama Kaum Muslimin Irak, lembaga tertinggi ulama Islam di Irak, pada hari Sabtu (7/6/2014) mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam kebiadaban pasukan rezim Syiah Irak di kota Mosul dan Samira. Serangan artileri berat dan eksekusi mati di jalan raya telah menewaskan puluhan warga sipil muslim yang tak berdosa di kedua kota tersebut, Islammemo melaporkan.
Dalam pernyataan resmi no. 993 yang dimuat oleh situs resminya, Majelis Ulama Irak menyatakan “Pasukan pemerintah Irak telah membombardir dengan meriam Hawan pemukiman penduduk di desa Zahra’, Mosul timur dan desa Tanak, Mosul barat. Bombardir brutal itu telah menyebabkan 70 penduduk kedua desa tersebut gugur dan puluhan luka cedera.”
Majelis Ulama Irak juga menjelaskan kebiadaban pasukan “anti teror’ SWAT Irak, “Pasukan kriminal SWAT pada hari Jum’at siang telah melakukan eksekusi mati di lapangan terhadap 13 warga kota Samira dan melemparkan mayat-mayat mereka ke tempat sampah, kamp dan asrama militer yang telah ditinggalkan. Mereka juga meledakkan bom di dalam masjid jami’ Ar-Razzaq dalam kota Samira dan membakari tenda-tenda demonstran di dekat masjid jami’ tersebut, serta melakukan penangkapan massal terhadap puluhan penduduk Samira.”
Majelis Ulama Irak mengecam keras kebiadaban-kebiadaban tentara rezim Syiah Irak, kelompok-kelompok politik dan negara-negara yang mendukung Nouri Al-Maliki, dan bahkan pihak-pihak yang mendiamkan saja kebiadaban rezim Al-Maliki terhadap rakyat Irak.
Majelis Ulama Irak menyebut “rezim kriminal Irak tidak memiliki sedikit pun rasa kemanusiaan dan kasih sayang terhadap rakyatnya sendiri”.
Lebih lanjut Majelis Ulama Irak menyerukan kepada PBB, Dewan Keamanan PBB, lembaga-lembaga internasional dan lembaga-lembaga kemanusiaan untuk berupaya serius guna menghentikan kekejaman rezim Al-Maliki terhadap rakyat muslim Irak.
(muhib al majdi/arrahmah.com)