DERNA (Arrahmah.com) – Kembalinya kota Derna ke tangan Mujahidin dan para penduduknya, serta tersingkirnya pasukan kelompok “Daulah Islamiyah” atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, dari kota Derna, ternyata tidak membuat tanzhim pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi ini jera untuk menciptakan situasi yang penuh kekacauan.
Pasukan Daulah kembali menyebar isu dan berbagai propaganda batil untuk mengacaukan stabilitas keamanan kota Derna supaya mereka dapat memiliki kesempatan untuk bisa kembali memasuki kota.
Menanggapi hal ini, Majelis Syura Mujahidin Derna menegaskan adanya aliansi – dengan sengaja ataupun tidak – antara pemerintahan Haftar dengan pemerintahan As-Sisi di satu pihak dan tanzhim Al-Baghdadi di pihak lain.
Menurut Majelis Syura Mujahidin Derna, mereka bertindak sebagai agen dari bala tentara sekuler boneka Amerika, yakni pasukan Khalifah Haftar yang terbukti telah berkoalisi dengan rezim As-Sisi Mesir.
Sepak terjang dan taktik kotor yang dimainkan oleh tanzhim Daulah untuk merampas kota Derna dari tangan Mujahidin ini dikupas tuntas oleh Majelis Syura Mujahidin Derna. Berikut ini terjemahan pernyataan lengkap Majelis Syura Mujahidin Derna, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Jum’at (28/8/2015).
Majlis Syura Derna dan Sekitarnya
“Derna dan Tiga Poros Kejahatan”
Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam atas Rasulullah ﷺ, amma ba’du.
Setelah terusir dari kota Derna, tandzim Baghdadi terpaksa melakukan semacam perang kotor, mereka menyebarkan isu yang mengakibatkan datangnya kejahatan regional yang paling kuat yang diperankan oleh rezim Haftar dan rezim As Sisi Mesir.
Selanjutnya, ketika peran tanzhim Baghdadi sebagai agen mereka semakin kuat, tanzhim Baghadi mulai menyebarkan isu lain yang mendorong adanya intervensi pasukan asing dalam melakukan perubahan untuk mengulangi skenario tuduhan keji yang mengakibatkan terbunuhnya beberapa ikhwan kita yang menjadi pimpinan revolusi, yaitu “Tahaluf Syuro Tsuwar Ajdabiyah dan sekitarnya”, dengan tuduhan adanya salah satu pimpinan Al-Qaeda di sana.
Di hadapan perang kotor ini, kami tegaskan adanya aliansi – dengan sengaja ataupun tidak – antara pemerintahan Haftar dengan pemerintahan As-Sisi di satu pihak dan tanzhim Al-Baghdadi di pihak lain.
Bentuk-bentuk aliansi poros kejahatan (Haftar-As Sisi) telah tampak dalam bentuk yang sangat jelas dan terang-terangan. Adapun aliansi Haftar dengan Tandzim Daulah mulai terlihat dalam 4 hal:
- Gerak laju pasukan mereka secara koordinatif di wilayah Majelis (Majelis Syura Mujahidin Derna) terpusat di sana (Bu Dhohak).
- Gerak laju pasukan mereka (Haftar) di wilayah barat kota tepat pada saat pasukan Majelis menyerang Tandzim Daulah, dan mereka mengalami kerugian yang besar. Alhamdulillah.
- Pesawat-pesawat (Haftar) menyerang pos-pos penjagaan di salah satu markas militer Majelis Syura yang menampung lebih dari 200 tahanan tandzim Daulah.
- Kekuatan pasukan (Haftar) dikonsentrasikan untuk mengepung posisi Mujahidin Majelis Syura setelah mujahidin berhasil mengambil alih wilayah (Al-Hilah) yang sebelumnya diduduki tandzim Daulah. Dan operasi pengepungan mereka itu telah gagal total. Segala puji bagi Allah.
Adapun aliansi As Sisi dengan Daulah – dengan sengaja ataupun tidak – tampak setelah As-Sisi membombardir tempat-tempat yang loyal kepada Majlis Syura Mujahidin Derna dengan alasan bahwa tandzim Daulah telah menculik seorang warga Mesir, padahal tanzhim Daulah menculik orang dari Sirte dan mereka membunuhnya di Tarablus, namun target bomnya (pesawat As-Sisi) justru dijatuhkan ke kota Derna.
Tandzim Daulah – setelah tidak bisa kembali ke kota Derna – menggunakan politik di balik meja untuk melawan semua musuhnya. Mereka menyebarkan isu dan mengingatkan As-Sisi akan adanya unsur-unsur yang mengancam pemerintahannya, dan kami telah mengingatkan As-Sisi dari mengulangi kebodohan sebelumnya ketika membombardir kota akibat menjawab tuduhan tandzim Daulah. Sebagaimana kami tegaskan bahwa majlis Syura berperang melawan tandzim Daulah di Derna melalui para pemuda revolusi di kota itu dan para mujahidinnya yang ksatria, disertai bantuan dari penduduk setempat.
Adapun penanggung jawab umum Majelis Syura Mujahidin Derna serta penanggung jawab militer dan juga anggota syura mereka adalah para penduduk Libya, yang sudah dikenal jihad mereka melawan Qaddafi sejak zaman dahulu, bahkan hingga setelah revolusi di beberapa medan jihad, kemudian dilanjutkan dengan memerangi Haftar dan pendukung Baghdadi, serta seluruh musuh yang menyerang kota.
Sedangkan isu-isu yang disebarkan pada saat ini melalui bantuan media sosial (Twitter) milik tandzim Daulah tujuannya adalah untuk menciptakan situasi yang penuh kekacauan, sehingga mereka bisa kembali memiliki kesempatan untuk bisa masuk lagi ke kota, di mana mereka telah terusir darinya.
Dan Majlis terus menerus – in syaa Allah – dalam perjalanannya menuju penerapan Syariat Islam, mengembalikan stabilitas keamanan, menjaga negeri dari penjajah asing dan kerusakan internal meski adanya serangan-serangan brutal dan memberi citra buruk pada para pendukungnya tentang pemimpin revolusi di wilayah Timur negeri.
Semoga Allah melindungi Derna, semoga Allah melindungi Libya dan semoga Allah melindungi negeri-negeri kaum Muslimin.
(aliakram/arrahmah.com)