JAKARTA (Arrahmah.com) – Majelis Mujahidin menyampaikan tahniah dan dukungan penuh kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah merilis “Pendapat dan Sikap Keagamaan Majelis Ulama Indonesia” soal Basuki (Ahok) yang telah menista agama Islam, Al Quran, para Ulama dan umat Islam.
“Besar harapan kami MUI tetap istiqamah berjalan di atas dakwah dan jihad, sehingga menjadi panutan kaum muslimin Indonesia,” demikian tulis surat dukungan MUI yang diterima redaksi Jumat (14/10/2016).
Menurut Majelis Mujahidin, sebagai upaya memberikan arah dan sikap yang jelas bagi kaum Muslim dalam melaksanakan Syariat Islam, dalam hal memilih pemimpin negara, pernyataan MUI tersebut menjadi rujukan dan pegangan untuk umat Islam dan penegakan hukum bagi aparat.
“Pernyataan tersebut dapat menjadi rujukan dan pegangan bagi kaum Muslimin Indonesia, juga bagi aparat penegak hukum dan pemerintah supaya bertindak arif, menjunjung norma-norma agama dan perundang-undangan yang berlaku, terutama menghadapi penistaan dan pelecehan yang dilakukan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau siapapun juga,” tulis surat yang elektronik yang ditujukan kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat K.H. Ma’ruf Amin itu.
Terkait adanya upaya sementara pihak yang ingin memperlemah kredibilitas posisi MUI di tengah-tengah umat, dengan melakukan berbagai manuver, Majelis Mujahidin berharap jangan sampai menjadikan MUI lemah atau berubah sikap.
Diketahui bersama Ahok telah menghina Islam, Al Quran, Ulama dan umat Islam pada pidato yang disampaikanya di Kabupaten Kepulauan Seribu, Selasa, 27 September 2016. Dia lebih spesifik telah mendiskreditkan Al-Qur’an surat Al-Maidah 51. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memenuhi kewajibannya, dengan menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Ahok telah bersalah melakukan penistaan agama dan ulama. Dan karena itu, MUI meminta aparat penegak hukum proaktif melakukan penegakan hukum secara tegas. Baca: Ahok hina Islam, ini rekomendasi tegas MUI Pusat
(azmuttaqin/arrahmah.com)