(Arrahmah.com) – Segala puji bagi Allah yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada segenap kaum muslimin sehingga mampu bertahan untuk memegang teguh syariat Islam. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw, beliau senantiasa mulia dan terhormat sekalipun dihina dan dinista orang-orang kafir.
“Wahai kaum mukmin, bila kalian memperoleh kebaikan, maka golongan kafir merasa jengkel. Akan tetapi jika kalian ditimpa musibah, mereka bergembira. Jika kalian sabar, dan tetap taat kepada Allah, maka tipu daya mereka tidak akan membahayakan kalian sedikit pun. Sungguh Allah mengetahui secara rinci apa yang mereka lakukan.” (Qs. Ali Imran [3]:120)
Firman Allah ini menggambarkan jahatnya hati orang-orang kafir dan betapa hebatnya permusuhan pada umat Islam yang bersemi dalam dada mereka.
DI MASA LALU, Prancis adalah negara penjajah yang biadab. Negara ini pernah menjajah negeri-negeri muslim seperti: Aljazair (1830-1875). Secara brutal, penjajah Prancis, melakukan genosida dengan membantai 1,5 juta penduduk asli Aljazair. Dan dua juta penduduk dijebloskan ke dalam kamp konsentrasi.
Selanjutnya, Prancis menjajah Tunisia (1881-1956), menggunakan missionaris Kristen sebagai propagandis penjajah dan misi Kristenisasi. Maroko dijajah (1912-1956). Pada 1914 negeri Syam dijajah dan memecah negeri tersebut menjadi 4 negara, yaitu Palestina, Suriah, Yordania dan Libanon. Berturut-turut setelah itu, Prancis menjajah negeri muslim Mauritania (1904-1960), Sinegal (1880-1890), Mali 1892-1960), Sudan (1960), Nigeria (1910-1960), Burkina Faso (1896-1904), Gambia (1886-1965).
Di zaman modern, masa lalu Prancis sekuler yang kelam diwujudkan dalam bentuk Islamofobia. Pada 2011 Prancis merupakan negara Eropa pertama yang melarang muslimah mengenakan jilbab di sekolah maupun area publik.
Tidak hanya pemerintah Prancis yang jahat pada Islam dan umat Islam. Tapi rakyatnya pun didukung untuk melakukan penghinaan terhadap Nabi Islam. Pada 2006 sampul majalah rasis Prancis, Charlie Hebdo memajang karikatur yang menghina Nabi Muhammad Saw. Majalah ini juga menghujat Allah Swt sebagai teroris yang menyandang senjata kalashnikov.
Dan sekarang, September 2020, Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjukan sikap Islamofobianya dengan membela majalah rasis Charlie Hebdo yang menerbitkan ulang gambar kartun yang menghina Nabi Muhammad Saw, menghujat Allah Swt, dan mendiskreditkan Islam dengan narasi jahat dan penuh permusuhan.
“Kami menjunjung tinggi kebebasan, dan berpegang teguh pada prinsip sekularisme. Kami tidak akan menghentikan karikatur-karikatur penghinaan itu,” tegas Macron.
Dalam pidatonya menyinggung radikalisme di Prancis, Jumat (2/10/2020), Macron mengatakan, “Islam agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini,” katanya.
Sebagai kepala negara sekuler, Macron telah dengan sengaja memancing kemarahan umat Islam di seluruh dunia, dengan cara mendukung penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw, kemudian memajang kartun penghinaan tersebut di salah satu kantor pemerintahannya dengan dalih kebebasan berekspresi. Emmanuel Macron mengaku melindungi kebebasan berpendapat, tapi menindas kebebasan beragama, serta menyerang hak-hak umat Islam yang menjadi warga negaranya.
Apa masalah Macron dengan Islam sehingga ia menyerang harkat dan martabat Nabi Muhammad Saw, seorang manusia paling terhormat dan mulia yang pernah ada di muka bumi ini?
Emmanuel Macron mengklaim akan melindungi hak-hak pribadi warga negaranya, tapi dia sama sekali tidak peduli dengan kehormatan serta kemuliaan seorang Nabi yang diagungkan oleh berjuta-juta manusia di dunia ini. Apa masalah Macron dengan Islam sehingga berani menunjukkan kebencian dan permusuhannya pada umat Islam secara terbuka?
Berdasarkan kejahatan kemanusiaan masa lalu Prancis pada umat Islam, dan kebencian serta penghinaannya pada Nabi Muhammad Saw di masa kini. Maka Majelis Mujahidin mengutuk Presiden Prancis Emmanuel Macron. Semoga Allah mengazab dan menghancurkan siapa saja yang memusuhi Islam dan memerangi kaum muslimin.
Allah Swt berfirman yang artinya:
“Sungguh orang-orang yang menentang agama Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.” (QS Al-Mujadalah (58): 20)
“Sesungguhnya orang-orang yang menyekutukan Allah dan mengganggu Rasul-Nya, maka Allah akan melaknat mereka di dunia dan di akhirat. Allah sediakan adzab yang menghinakan bagi mereka.” (QS Al-Ahzab (33): 57)
Yogyakarta, 10 Rabiul Awwal 1441/ 27 Oktober 2020
Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin
Irfan S. Awwas
Ketua
M. Shabbarin Syakur
Sekretaris
Menyetujui :
Al-Ustadz Muhammad Thalib
Amir Majelis Mujahidin
(*/arrahmah.com)