ANKARA (Arrahmah.com) – Majalah satir Turki Cafcaf, satu-satunya publikasi di Turki yang menekankan pada nilai-nilai Islam, telah menghantam arogansi Charlie Hebdo dengan cover yang unik, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Jum’at (16/1/2015).
Majalah Cafcaf telah menanggapi Charlie Hebdo – yang telah membantai hak asasi manusia atas nama liberal, Eropa modern – dengan menuliskan kalimat “Non, rien n’est pardonne” yang artinya “Tidak, tidak ada yang telah dimaafkan”.
“Arogansi telah menjadi kebiasaan budaya Eropa, yang telah menempatkan diri mereka di atas orang lain dalam posisi di mana mereka bebas dan tak diragukan lagi dan pada gilirannya telah menimbulkan respon yang signifikan dari seluruh dunia,” ungkap majalah Cafcaf itu dalam sebuah pernyataan.
Charlie Hebdo, dalam publikasi terbaru mereka telah memuat karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad (Shallallahu ‘Alaihi Wassalam) menumpahkan air mata dan memegang sebuah tanda yang bertuliskan “Je suis Charlie”, sebuah pesan solidaritas dengan para korban. Di atas kartun itu tertulis kalimat, “Semua dimaafkan”.
Cafcaf, untuk menantang arogansi Charlie Hebdo, memuat gambar karikatur yang menunjukkan orang-orang tertindas di Afghanistan, Gaza, Chechnya, Irak, Suriah, Mesir dan China, dengan seorang anak Palestina berada di depan, dengan bersimbah darah, mengatakan “tidak ada yang akan diampuni.”