INGGRIS (Arrahmah.com) – Majalah jihad Al-Qaeda, Inspire, yang berisi panduan langkah demi langkah cara membuat bom dan seruan untuk melancarkan serangan terhadap Inggris telah dibaca oleh 4.000 warga Inggris hanya dalam kurun waktu seminggu, menurut sebuah laporan.
Majalah online yang dirilis oleh Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) ini telah diunduh sebanyak 55.000 kali dari alamat IP Inggris dalam tiga bulan terakhir, menurut Sun pada Ahad (18/1/2015).
Majalah yang terkenal karena artikel berjudul “Bagaimana cara meracik sebuah bom di dapur ibumu” ini telah dikaitkan dengan pemboman Marathon Boston pada 2013 lalu serta pembunuhan terhadap seorang tentara Kanada pada Oktober lalu.
Pada Maret 2013, majalah ini juga memasukkan nama pemimpin radaksi majalah satir Perancis Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, dalam daftar orang yang diburu dalam keadaan “hidup atau mati karena telah melakukan kejahatan terhadap Islam”. Selain itu, penulis Salman Rushdie dan politisi rasis Belanda Gert Wilders juga masuk dalam daftar tersebut.
Charbonnier adalah salah satu dari 12 orang yang tewas dalam operasi Al-Qaeda baru-baru ini di kantor pusat Charlie Hebdo, yang kerap menghina Islam dan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, di Paris.
Menurut laporan, antara 14 Oktober 2014 hingga 12 Januari 2015, sebanyak 54.723 orang yang menggunakan alamat IP Inggris telah mengunduh edisi majalah Inspire, yang sebagian besar merupakan edisi musim semi yang menyajikan kepada pembaca bagaimana cara membuat sebuah bom mobil.
Edisi ini juga menyeru para pembaca untuk melakukan jihad “serigala sendirian” di Barat. Edisi terbaru majalah ini memasukkan British Airways dan EasyJet dalam daftar target yang direkomendasikan.
Mark Rowley, yang memimpin kepolisian nasional untuk “kontra-terorisme”, baru-baru ini mengumumkan ada 327 penangkapan yang berkaitan dengan “teror” di Inggris pada tahun 2014, meningkat 32% dari tahun 2013.
Dia menambahkan: “Inggris telah berada di tingkat tinggi ancaman terorisme internasional untuk beberapa tahun saat ini. Kami telah melihat serangan di sejumlah negara, termasuk Perancis, Australia dan Kanada selama beberapa bulan terakhir, dan di Belgia tadi malam. Kami juga telah bekerja sama dengan dinas keamanan untuk menyelidiki berbagai ancaman dan sejumlah plot yang berbeda untuk melakukan serangan di sini. “
(banan/arrahmah.com)