JERMAN (Arrahmah.com) – Orang-orang kafir benar-benar sengaja menyulut api kemarahan umat Islam melalui tindakan tak bermoral dengan melecehkan Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam).
Setelah tabloid Prancis Charlie Hebdo dengan sengaja menerbitkan kartun yang menistakan Nabi Muhammad, sebuah majalah Jerman hendak mengkuti jejak.
Bulan ini, 28 September 2012, majalah Titanic berencana akan menerbitkan edisi bulan Oktober dengan mencetak foto di cover depan yang menunjukkan Bettina Wulff, seorang istri mantan Presiden Jerman Christian Wulff, dirangkul dari belakang oleh pria berpakaian ala orang Arab dengan mengacungkan pisau belati di tangan kirinya.
Di headline itu tertulis, yang artinya, “Barat Bangkit: Bettina Wulff Menggarap Film Tentang Muhammad.”
Majalah yang mencetak 100.000 eksemplar per bulan ini, awalnya menjadi terkenal pada bulan Juli lalu setelah mencetak gambar seorang Paus dengan noda kuning di jubahnya. Nampaknya Titanic juga ingin mendapatkan “keuntungan” dengan melecehkan Rasulullah (shalallahu ‘alaihi wa sallam).
“Sekarang Muhammad menjadi buah bibir setiap orang dan kami bereaksi,” kata editor majalah Titanic Leo Fischer, dalam sebuah wawancara dengan mingguan Der Spiegel.
Fischer juga mengatakan bahwa kartun yang diterbitkan Charlie Hebdo adalah respon terhadap dunia Islam yang memprotes film “Innocence of Muslims.”
“Pelecehan seperti ini diizinkan dan tidak ada batasannya. Saya belum bisa memprediksikan apakah majalah kami edisi selanjutnya akan menimbulkan protes lebih besar daripada yang terjadi saat ini,” katanya.
Benar-benar memprovokasi kerusuhan
Membantah memanfaatkan propaganda sayap-kanan, Fischer mengklaim bahwa, “Bettina Wulff bisa memberikan dorongan lebih jauh untuk kerusuhan dunia Muslim saat ini.”
“Provokasi yang murah sebagaimana film “Innocence of Muslims” membuat marah orang-orang di seluruh dunia – kita bisa bayangkan bahwa dalam situasi seperti itu Bettina Wulff juga mencoba untuk menarik dukungan dengan kritik murah terhadap Islam,” kata Ficher.
“Kami tahu itu tidak menyenangkan (bagi Muslim).”
Fischer tidak menganggap Muslim di Eripa sebagai “ekstrimis”, dia bahkan mencela Muslim Eropa dengan mengatakan, “Saya menganggap pandangan Muslim Eropa tidak lebih dari orang yang tergila-gila mengayunkan pedang untuk menjadi rasis.”
“Saya mengandalkan pemahaman mereka, dan ketidakacuhan mereka.”
Persiapan keamanan karena takut
Sama halnya dengan pemerintah Prancis yang segera memutuskan untuk menutup kedubesnya di negara-negara Muslim karena takut diserbu akibat ulah Charlie Hebdo, pemerintah Jerman juga takut dan meningkatkan keamanan.
“Kami telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di seluruh wilayah serta sejumlah personil keamanan,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle lepada para wartawan di Berlin, dikutip Deutsche Welle.
Dia menambahkan bahwa instruksi penutupan kedubes dan office Jerman lainnya layak dipertimbangkan. (siraaj/arrahmah.com)