JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, akan mengadakan acara untuk memperingati 1.000 hari wafatnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau lebih familiar disapa Gus Dur. Acara yang digelar 5 Oktober 2012, menurut rencana akan dipandu oleh budayawan Sudjiwo Tejo.
“Saya sebagai orang yang pernah dekat dengan Gus Dur, merasa bersyukur sebagai putra Indonesia pernah punya Presiden seperti Gus Dur dan presiden lainnya. Saya akan gelar peringatan seribu hari wafatnya Gus Dur itu dalam bentuk lain, tidak bentuk tahlilan,” kata Mahfud di ruang kerjanya, Rabu (3/10) seperti dilansir inilah.com.
Menurutnya, ada dimensi lain yang menarik dari pribadi Gus Dur. Salah satunya menyangkut kegandrungannya terhadap masalah-masalah yang bersifat gaib. Namun ia memastikan bahwa acara yang akan digelarnya membahas hal gaib atau klenik, akan tetapi bagaimana melihat sisi menarik tersebut dari berbagai hal.
“Ada dimensi menarik dari Gus Dur itu tentang kegandrungannya pada masalah-masalah gaib. Beliau selalu berkonsultasi dengan dunia gaib. Tentu saya selenggarakan ini tidak untuk mempercayai soal klenik,” jelasnya.
Salah satu dimensi yang dibahas, lanjut Mahfud, yakni komunikasi politik Gus Dur. Karena semasa hidupnya, mantan Ketum PBNU tersebut kerap dibuat tidak berdaya dengan hal-hal yang bersifat rasional. Karenanya dalam menyikapi berbagai persoalan, Gus Dur kerap menggunakan cara penyelesaian rasional dan suprarasional sekaligus.
Selain komunikasi politik Gus Dur, dibahas juga klenik dari segi sosiologi politik, agama dan lain sebagainya. Karena bagaimanapun Gus Dur dari kelebihannya itu pernah dan mampu berbicara panjang lebar di majelis umum PBB dan dunia kampus.
“Pembicaranya bukan dukun, tapi orang yang paham itu dari segi ilmu. Nanti Hazyim Muzadi, Bambang Pranowo itu ahli sosiologi kejawen. Dia dosen UIN. Dia staf ahli Menhan. Lalu ada Dr Agus Sunyoto, Husein Muhammad, Zawawi Imron,” kata Mahfud. (bilal/arrahmah.com)