KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad melalui blog pribadinya mengatakan bahwa pesawat Malaysian Airlines nomor penerbangan MH370 disembunyikan oleh CIA dan Boeing.
Dalam sebuah posting di blog pribadinya chedet.cc yang diunggah pada Ahad (17/5/2014), Mahathir Mohamad menuduh CIA (Central Intelligence Agency) baik secara langsung ataupun dari jarak jauh mengendalikan Boeing 777 MH370 yang tengah terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret lalu.
“Pesawat itu ada di suatu tempat, mungkin sudah tanpa logo MAS,” tulis dia di blog-nya.
“Seseorang menyembunyikan sesuatu,” tambah Mahathir. “Ini tidak adil bahwa MAS (Malaysia Airlines) dan Malaysia harus disalahkan.”
Mahathir berargumentasi jika pesawat Boeing seri 777 sudah dilengkapi peralatan super canggih sehingga bisa dikendalikan dari “jarak jauh melalui radio atau jaringan satelit oleh misalnya Central Intelligence Agency” jika ada teroris berusaha mengambil alih kontrol di kokpit pesawat.
Mahathir yang kini berusia 88 adalah Perdana Menteri Malaysia periode 1981-2003 mengatakan bahwa pencarian bangkai pesawat hanyalah usaha sia-sia dan membuang banyak uang.
“Ini adalah buang-buang waktu dan uang untuk mencari puing-puing atau tumpahan minyak atau untuk mendengarkan ping dari kotak hitam,” kata Mahathir di blog-nya.
“Pesawat tidak hilang begitu saja,” tulisnya. “Tentu saja karena sekarang ini semua sistem komunikasi sudah kuat, radio dan pelacakan satelit dan kamera yang beroperasi hampir tanpa batas dan memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar.”
Menurutnya Boeing membangun pesawat dan melengkapinya dengan alat komunikasi canggih dan GPS. Mahathir menambahkan, Boeing pada tahun 2006 memperoleh paten untuk sebuah sistem, yang jika diaktifkan akan memindahkan semua kontrol dari pilot untuk secara otomatis mengembalikan pesawat komersial ke lokasi pendaratan yang telah ditentukan.
“Boeing harus menjelaskan tentang alat ini yang biasa disebut anti-terrorism auto-land system. Saya tidak bisa membayangkan pilot melakukan pendaratan mulus di laut yang keras dan kemudian pelan-pelan tenggelam,” kata dia.
“MH370 adalah pesawat Boeing 777 yang dibangun dan dilengkapi oleh Boeing. Semua perangkat komunikasi dan peralatan GPS harus dipasang oleh Boeing. Jika perangkat gagal berfungsi atau telah dinonaktifkan, Boeing harus tahu bagaimana bisa mengembalikannya. Tentunya Boeing akan memastikan bahwa perangkat tidak dapat dengan mudah dinonaktifkan karena sangat penting untuk keselamatan dan pengoperasian pesawat,” tulisnya.
“Jelas Boeing dan badan-badan tertentu memiliki kapasitas dalam mengambil alih pesawat komersial, MH370 B777 adalah salah satunya,” kata Mahathir.
“Untuk beberapa alasan, media tidak akan mencetak apa pun yang melibatkan Boeing atau CIA,” kata Mahathir di akhir tulisannya. (azm/sh/arrahmah.com)