KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Malaysia yang baru, Mahathir Mohamad mengatakan bahwa Raja di negara itu telah setuju untuk memaafkan tokoh oposisi Anwar Ibrahim yang sedang mendekam dipenjara.
Ini berarti Anwar bisa keluar dari penjara lebih cepat dari tanggal pembebasan yang dijadwalkan, 9 juni.
Pengampunan tersebut akan berarti bahwa Anwar bisa bebas untuk kembali ke politik dan duduk di parlemen.
“Kami akan melalui proses yang tepat untuk mendapatkan pengampunan bagi Anwar,” kata Mahathir dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir ABC, Jum’at (11/5/2018).
Anwar dan Mahathir, bekas sekutu dan musuh bebuyutan, bergandengan tangan dalam menghadapi pemilihan umum Malaysia pekan ini dan menggulingkan pemerintahan Najib Razak.
Mahathir disumpah jabatan oleh raja konstitusional Malaysia pada Kamis malam, menjadi pemimpin tertua di dunia, pada usia 92 tahun.
Anwar menyaksikan upacara pelantikan Mahathir dari sebuah rumah sakit penjara, direkam oleh anggota partainya, Parti Keadilan Rakyat.
Mahathir mengatakan dia nantinya akan menyingkir untuk memungkinkan Anwar mengambil alih jalannya negara.
Tetapi Anwar harus bertarung dan memenangkan pemilihan sela setelah dia dibebaskan untuk menjadi anggota parlemen sebelum dia mengambil posisi teratas.
Pada hari Jumat, Mahathir mengadakan pertemuan mitra aliansi puncak untuk membentuk pemerintahan yang – untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu – tidak akan berasal dari koalisi Barisan Nasional.
Berbicara pada konferensi pers, Mahathir mengatakan akan mengumumkan kabinet anggota 10 pada hari Sabtu, termasuk menteri keuangan, pertahanan dan dalam negeri.
(ameera/arrahmah.com)