MICHIGAN (Arrahmah.com) – Mahasiswa non-Muslim di sebuah universitas di Michigan ditawarkan kesempatan untuk mencoba hijab pertama kalinya ketika rekan-rekan Muslim mereka menggelar acara Hari Hijab Universitas, awal bulan ini, sebagaimana dirilis oleh Onislam, Senin (9/12/2013).
“Sungguh sangat menyenangkan bertemu dengan orang-orang yang ingin mencoba memakai hijab,” Amala Farah, mahasiswa baru di Eastern Michigan University, mengatakan kepada Echo Timur pada hari Senin (9/12).
The Muslim Student Association ( MSA ) di Eastern Michigan University telah merayakan Hari Hijab di Pusat Sumber Daya Wanita.
Selama acara yang diselenggarakan mulai pukul 10:00-03:00, Rabu lalu, mahasiswa yang tergabung dalam MSA membantu mahasiswa non-Muslim yang ingin mencoba memakai hijab untuk pertama kalinya.
Acara ini termasuk pemberian ceramah tentang hijab oleh terapis pernikahan dan keluarga, Nadia Bazzy, yang berbicara tentang pengalaman pribadinya sebagai seorang perempuan Muslim berhijab di AS.
“Untuk mengalami sesuatu yang baru dan untuk lebih memahami sesuatu adalah kita harus terlibat di dalamnya,” kata Bazzy menanggapi tentang wanita yang memakai hijab untuk pertama kalinya.
Selama pidatonya, Bazzy menjelaskan tentang prinsip-prinsip hijab dalam Islam dan tantangan yang dihadapi perempuan berhijab.
Mengenakan hijab pada usia 16 tahun, Bazzy sempat dikritik oleh keluarganya karena ayahnya takut bahwa ia akan mendapatkan perlakukan diskriminasi di antara rekan-rekannya.
Islam melihat hijab sebagai kode wajib berpakaian, bukan sekedar simbol agama yang menampilkan afiliasi seseorang.
Pengalaman yang Mencerahkan
Menerima 70 hijab gratis, mereka yang hadir dalam event tersebut berbagi pengalaman mereka setelah memakai jilbab untuk pertama kalinya.
“Saya merasa tercerahkan oleh pengalaman ini, dan saya suka melakukannya,” kata salah satu mahasiswa yang bernama Emily Chadwick.
“Saya suka untuk mengalami sesuatu yang baru dari budaya lain,” ia menambahkan.
“Ada banyak masyarakat Muslim di sini,” kata Mariah Brito.
“Itu tidak aneh bagi orang untuk melihat saya mengenakan hijab,” tambah Brito yang nampak cantik dengan hijab barunya.
“Ada beberapa teman yang tidak terlalu dekat yang menatap saya dengan canggung, tapi begitu mereka tahu hari apa ini mereka mengerti mengapa saya memakainya.”
Memuji kesuksesan acara Hari Hijab Universitas, Presiden MSA, Elaf Alchurbaji, mengatakan, “Saya sangat terkesan, senang dan kagum dengan acara tersebut.”
“Saya menyukainya ketika penceramah Bazzy mengatakan bahwa hijab bukan hanya tentang ekspresi kesopanan lahiriyah tetapi yang lebih penting ekspresi kesopanan batin melalui kepribadian.”
Muslim AS diperkirakan berjumlah antara enam sampai tujuh juta. Penelitian menunjukkan bahwa Muslim AS umumnya mengungkapkan komitmen yang kuat terhadap agama mereka dan mereka cenderung tidak melihat adanya pertentangan antara menjadi saleh dan hidup dalam masyarakat modern. (Ameera/arrahmah.com)