DOHA (Arrahmah.com) – Mahasiswa di Universitas Qatar telah meluncurkan kampanye boikot terhadap produk Amerika untuk memprotes pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Ratusan mahasiswa dan staff fakultas memprotes keputusan tersebut pada Ahad (10/12/2017). Mereka meneriakkan slogan-slogan yang mengecam keputusan Trump dan menyerukan untuk memberikan dukungan untuk Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Pekan lalu, Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang tidak terbagi, dan mengumumkan bahwa kedutaan AS akan dipindahkan dari Tel Aviv ke kota.
Keputusan tersebut, yang bertentangan dengan hukum internasional, mendapat kecaman global dan menyebabkan sebuah sesi darurat Dewan Keamanan PBB digelar di mana hanya AS dan Israel yang mendukung rencana itu.
Dalam percakapan telepon pada hari pengumuman tersebut, Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani, memperingatkan Trump tentang dampak serius dari pemindahan kedutaan Washington ke Yerusalem.
Al Thani memperingatkan bahwa langkah tersebut akan menyulitkan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.
Posisi Qatar, lanjutnya, akan didasarkan pada solusi dua negara yang menjamin pembentukan sebuah negara Palestina merdeka di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
(ameera/arrahmah.com)