JAKARTA (Arrahmah.id) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menolak tegas wacana penundaan Pemilu 2024 dalam aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (2/3).
Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik DPP IMM, Baikuni Al-Shafa mengatakan konstitusi telah jelas mengatur soal masa jabatan presiden hanya lima tahun untuk dua periode.
“Kita tahu sekarang Pak Jokowi sudah di periode kedua, untuk kemudian selesai. Biar lah kemudian hal-hal yang menjadi carut marut itu kita perbaiki ke depan oleh tokoh-tokoh yang baru dan segar,” lanjutnya, lansir CNN Indonesia, Kamis (3/3/2022).
Baikuni pun mengkritik pemerintahan Jokowi yang selama ini hanya berpihak kepada para investor, namun abai terhadap masyarakat.
“Investasi hanya besar untuk infrastruktur dan industri besar. Mana yang untuk rakyat? Apakah kurang puas negara ini melalui pemerintah untuk kemudian mengeluarkan produk yang melancarkan investasi. Bukan kita menolak investasi. Tapi ayolah berpihak pada rakyat,” tegasnya.
Selain itu, Baikuni juga mengkritik tindakan represif aparat di Desa Wadas, Jawa Tengah hingga penembakan warga penolak tambang emas di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Semestinya, pendekatan yang dilakukan ialah pendekatan humanis bukan sebaliknya,” ujarnya.
Diketahui, wacana penundaan Pemilu 2024 kembali berembus beberapa hari terakhir. Usulan datang dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Cak Imin mengusulkan penundaan Pemilu 2024 dengan alasan pandemi Covid-19.
Namun, usulan tersebut tak mendapat dukungan mayoritas partai di DPR. Hanya PKB, PAN, dan Golkar yang mendukung penundaan Pemilu 2024. Sementara PKS, Demokrat, NasDem, PDIP, dan Gerindra tegas menolak.
(ameera/arrahmah.id)