JAKARTA (Arrahmah.com) – Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) mengutuk keras penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir Prancis Charlie Hebdo. Rasa keprihatinan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gemasaba Ghozali Munir.
Menurut Ghozali penerbitan kartun Nabi Muhammad dalam majalah Charlie Hebdo tersebut adalah bentuk penghinaan dan provokasi permusuhan dari segelintir orang barat yang memancing kemarahan umat islam di seluruh dunia.
Sebagaimana diketahui, setelah umat Islam diprovokasi oleh film Innocence of Muslims beberapa hari yang lalu umat Islam kembali dihebohkan lagi oleh majalah Charlie Hebdo Perancis yang memuat karikatur nabi Muhammad yang bernada melecehkan nabi umat Islam tersebut.
Dalam majalah tersebut, terdapat empat karikatur termasuk sebuah gambar kartun di bagian belakang majalah ini yang merepresentasikan Nabi Muhammad. Apalagi dua gambar di antaranya merepresentasikan Nabi Muhammad dalam keadaan telanjang. Tentu saja hal ini akan semakin memancing kemarahan umat muslim di seluruh dunia.
Ghozali Munir menuntut agar pemerintah Prancis menghukum keras pelaku pelecehan Nabi Muhammad. “Jika melecehkan seseorang dalam sepakbola saja dilarang kenapa menghina dan melecehkan agama orang lain dibiarkan saja?. Ini adalah kekonyolan yang sangat aneh oleh mereka yang merasa sebagai bangsa yang beradab” ungkap Ghozali, Sabtu (22/9) seperti dikutip dari okezone.
Oleh karena itu , Gemasaba menuntut pemerintah Prancis menghukum keras pelaku penistaan agama tersebut. Menurut Ghozali publikasi kartun nabi Muhammad tersebut telah melestarikan sikap permusuhan antara barat dan umat muslim di seluruh Dunia.
“Redaktur majalah tersebut harus diseret ke meja hijau jika Perancis ingin dihormati sebagai Negara yang menghormati agama dan kemanusiaan” papar Ghozali. (bilal/arrahmah.com)