TEL AVIV (Arrahmah.com) – Persatuan Nasional Mahasiswa Israel (NUIS) telah menjadi mitra penuh waktu dalam upata pemerintahan Zionis untuk menyebarkan propaganda secara online dan di kampus-kampus seluruh dunia.
NUIS telah meluncurkan sebuah program untuk membayar mahasiswa Israel sebesar 2.000 USD untuk menyebarkan propaganda pro-Israel secara online selama lima jam per minggu dari “kenyamanan rumah”.
Serikat buruh juga bermitra dengan Badan Yahudi untuk mengirim mahasiswa Israel sebagai misionaris untuk menyebarkan propaganda di negara-negara lain, dimana mereka juga menerima uang saku.
Perekrutan aktif mahasiswa Israel ini merupakan bagian dari upaya yang didalangi Israel untuk menekan gerakan solidaritas Palestina.
Keterlibatan serikat mahasiswa serta Universitas Haifa, Universitas Tel Aviv, Universitas Ben-Gurion dan Sapir College dalam propaganda negara ini kemungkinan akan meningkat untuk memboikot seruan Palestina.
Membayar mahasiswa untuk menyebarkan propaganda Israel secara online
“Ini adalah kesempatan kita sebagai mahasiswa Israel untuk memberikan hasbara (propaganda negara) yang benar dan seimbang untuk membantu perjuangan melawan delegitimization Negara Israel dan melawan kebencian orang terhadap Yahudi di dunia,” ujar salah satu nasehat dalam sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh NUIS dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan oleh The Electronic Intifada.
Proyek ini bertujuan untuk mengambil keuntungan dari fakta bahwa banyak “Mahasiswa di Israel yang menguasai internet dan mahir dalam menggunakan jaringan internet dan jaringan sosial berbagai situs yang diperlukan untuk menulis dan mengekspresikan diri dalam bahasa Inggris”.
Beasiswa juga dibayarkan untuk memungkinkan mereka mendapatkan pelatihan dan kemudian bekerja dari rumah selama lima jam per minggu selama satu tahun untuk “menyangkal” apa yang disebut “kesalahan informasi” tentang Israel di situs jejaring sosial seperti facebook.
Menggunakan alat e-learning untuk propaganda pemerintah
Sebuah aspek yang menarik dari program NUIS adalah bahwa ia menggunakan sumber belajar umum terbuka Moodle saat berhadapan dengan peserta program.
Sedangkan Moodle dirancang untuk pendidikan-untuk menyebarkan pemikiran-alat pembelajaran di luar batas geografi inovasi Israel di sini adalah untuk menggunakannya sebagai penyebar propaganda, menjadikan mahasiswa tidak lagi kritis, tidak berpikir untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk menyebarkan propaganda negara Israel. (haninmazaya/arrahmah.com)