YOGYAKARTA (Arrahmah.com) – Manusia senantiasa merusak bumi, sampai-sampai sampah pun dibiarkan menggunung di sungai. Hal tersebut tidak saja mengganggu sanitasi lingkungan, namun juga menyebabkan pencemaran yang merusak kesehatan dan mengakibatkan banjir.
Penanganan sampah di sungai yang kurang maksimal oleh pemerintah ini mendorong empat mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, yaitu Slamet Riyanto, Robertus Kurnianto, Herdyanta Septian Putra, dan Febrian Erwin mengembangkan Rancang Bangun Inntopes, atau Innovation Tools Pengangkat Sampah.
Kepada Viva, Kamis (4/6/2015), Slamet Riyanto, ketua kelompok, menjelaskan bahwa alat Inntopes didesain untuk mengangkut sampah yang terdapat di aliran sungai dengan menggunakan sistem konveyor. Inntopes bekerja secara otomatis, dengan menggunakan bantuan sensor-sensor yang digunakan untuk mendeteksi sampah.
Cara kerjanya, menurut Slamet, tumpukan sampah pada sungai akan diangkut menuju ke atas dan dipindahkan ke bak sampah yang terletak di tepi sungai sehingga akan mempermudah petugas sampah untuk mengangkutnya.
“Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama, seperti bak penampungan sampah, motor listrik sebagai penggerak, serta pengendalian berbasis ‘mikrokontroller’ serta baterai,” ujarnya.
Ia menambahkan, alat tersebut telah diuji coba di Desa Babrik, Kelurahan Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dan mendapat sambutan baik dari petani yang menggarap sawah di sekitar sungai, karena alat ini dapat mengurangi tingkat polusi.
“Dari uji coba yang dilakukan, sensor alat ini dapat bekerja ketika sampah sudah tertahan pada ruji-ruji, namun terkadang garpu pengangkutnya tersangkut dengan ruji-ruji, sehingga alat akan terhambat. Maka dari itu, pada bagian tersebut perlu beberapa penyempurnaan,” tuturnya.
Selain itu, menurut Slamet, konveyor bekerja dengan baik untuk mengarahkan sampah ke bak penampungan. Inilah yang membuat hasil temuannya dianggap cukup efektif dan berbiaya produksi murah. (adibahasan/arrahmah.com)