MALANG (Arrahmah.com) – Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendukung langkah Pemkab Malang menutup tujuh komplek pelacuran.
Dalam unjuk rasa, Senin (24/11/2014) siang ini, massa membentangkan poster bertuliskan, Stop Lokalisasi. No Free Sex, Tutup Total Lakalisasi, dan Tolak PSK.
Korlap Aksi, Mustofa Chalid, menjelaskan, PMII tidak menuntut apa-apa. Tapi mendukung langkah Pemkab Malang dalam menutup seluruh komplek pelacuran
“Kami meminta dan menekankan pada Pemkab dan DPRD, agar menutup total serta usaha lainnya yang mengandung prostitusi (pelacuran) terselubung,” tegasnya, seperti diwartakan Beritajatim.com.
Selain komplek pelacuran, PMII juga mendesak Pemkab Malang membasmi sejumlah tempat usaha yang didalamnya, justru terdapat prostitusi terselubung.
“Kalau prostitusi di lokalisasi saja ditutup, usaha lain yang mengarah pada ajang prostitusi (pelacuran) terselubung, juga harus di hentikan. Ditutup. Ini tugas Dewan dan Pemkab,” ujarnya.
Usai berorasi, massa pendemo sempat ditemui perwakilan dari Dinas Perijinan Kabupaten Malang. Massa pengunjuk rasa mendesak ijin-ijin usaha yang mengarah prostitusi terselubung agar dicabut dan dibubarkan. (azm/arrahmah.com)