JAKARTA (Arrahmah.com) – Mahasiswa fan rakyat yang tergabung dalam Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesia Dan Aliansi Tarik Mandat menggelar aksi unjuk rasa di depan istana negara, jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2015)
Aksi yang dinamakan jumat perlawanan ini, meminta Jokowi-JK mundur dari jabatannya karena dianggap gagal mensejahterakan rakyat dalam sektor ekonomi.
“Meroketnya dolar, adanya bencana asap, kami menganggap Jokowi-JK sudah tidak mampu memimpin, semua ini karena ketidakmapuan Jokowi-JK,” kata salah satu kordinator aksi Ujang Muhammad dalam orasinya, lansir Aktual.
Dia menyebut Jokowi terbukti tak punya kemampuan dalam mengendalikan roda perekonomian.
“Perekonomian kian terpuruk, yang miskin makin miskin bahkan yang rentan malah jatuh ke dalam kubangan kemiskinan, inilah ketidakmampuan Jokowi membangun ekonomi berdikari yang sempat menjadi senjata andalannya dalam kampanye lalu,” ujarnya, dikutip Okezone.
Kata dia Jokowi lebih mementingkan asing dan tunduk pada ekonomi liberal. “Ternyata dia tunduk pada ekonomi liberal dan tunduk pada intervensi asing,” tambahnya.
Dari segi penegakan hukum, kepemimpinan Presiden Jokowi juga tak kalah buruknya. Kinerjanya jeblok atau tanpa prestasi. Hal tersebut semakin menandakan kalau Presiden Jokowi tak memiliki kemampuan.
“Penegakan hukum makin tak menentu, KPK makin lemah, begitu juga Polri tidak memiliki taring lagi,” tegasnya.
Lantaran itu SNPI menuntut Presiden Jokowi segera turun dari singgasananya, dan meminta seluruh elemen negara untuk melakukan reformasi jilid II, serta menolak sistem liberal. “Turunkan Jokowi, segerakan reformasi jilid II dan lawan sistem liberalisme,” tegasnya.
Unjuk rasa berlangsung tertib, tidak berdampak arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Utara. Para demontran terpantau kondusif dalam melakukan aksinya.
(azm/arrahmah.com)