TEHERAN (Arrahmah.com) – Data pelacakan penerbangan dan rekaman-rekaman dari sumber terbuka menunjukkan bagaimana maskapai penerbangan Mahan Air Iran terus melakukan penerbangan saat pemerintah memberlakukan larangan terbang di wilayah tersebut dan berkontribusi terhadap penyebaran virus corona di Timur Tengah, sebuah penyelidikan oleh BBC News Arab menemukan.
Penyelidikan menemukan bahwa Mahan Air -maskapai penerbangan terbesar Iran- menjalankan ratusan penerbangan antara Iran dan beberapa negara di Timur Tengah dalam periode waktu antara akhir Januari hingga akhir Maret. Dan bahwa negara-negara tujuan memberikan izin penerbangan Mahan Air untuk mendarat meskipun telah menerapkan larangan pada penerbangan rutin dari Iran, lansir Al Arabiya (5/5/2020).
Sumber Mahan Air mengatakan kepada BBC bahwa puluhan awak kabin menunjukkan gejala COVID-19 dan bahwa ketika staf berusaha menyampaikan kekhawatiran mereka dan meminta disediakannya peralatan keselamatan, mereka dibungkam.
Pada pertengahan Maret, media pemerintah Iran melaporkan bahwa pilot Mahan Air Iran Asghar Loran meninggal karena virus corona.
Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi pada Mahan Air pada tahun 2011 karena hubungannya dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan untuk penyelundupan senjata ke proksi Iran di zona perang Timur Tengah atas nama Pasukan Quds, cabang luar negeri IRGC.
Maskapai ini juga telah dituduh sebagai faktor yang berkontribusi signifikan terhadap penyebaran COVID-19 di Iran, negara yang paling parah terkena dampak di Timur Tengah, karena maskapai ini melanjutkan penerbangannya ke beberapa kota di Cina, tempat dimulainya pandemi, sepanjang Februari meskipun larangan resmi Iran untuk penerbangan ke Cina diumumkan pada 31 Januari.
Investigasi BBC menemukan bahwa Mahan Air menjalankan penerbangan antara Iran dan Beijing, Shanghai, Guanghzou dan Shenzhen di Cina antara akhir Januari dan akhir Maret.
Menurut penyelidikan, sementara ada beberapa penerbangan yang membawa bantuan dari Iran ke Cina dan beberapa penerbangan untuk memulangkan warga Iran, 157 penerbangan tambahan Mahan Air dioperasikan antara kedua negara setelah 5 Februari.
Kematian pertama akibat coronavirus di Timur Tengah dilaporkan di Qom, Iran. Para pejabat mengatakan pada 19 Februari bahwa virus corona membunuh dua lansia di kota suci Syiah di selatan Teheran.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh “kepala maskapai penerbangan teror Iran” Mahan Air membawa coronavirus ke Iran melalui penerbangannya ke Cina.
Pada 25 Februari, 27 orang dinyatakan positif mengidap virus corona di enam negara di kawasan Arab setelah kembali dari Iran. (haninmazaya/arrahmah.com)