JAKARTA (Arrahmah.com) – Diduga ada tangan mafia migas dibalik penembakan gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pasalnya ada kebijakan “pembersihan” mafia tambang, minyak dan gas. Kebijakan yang ambil Kementerian ESDM saat ini menurut Staf khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu membuat para mafia tersebut gerah.
Insiden penembakan itu, menurutnya, sebagai isyarat agar Kementerian ESDM tidak mengganggu bisnis yang selama ini dijalankan para mafia ini.
“Kode ini (penembakan) sangat terkait dengan banyak pihak yang berbisnis tanpa modal, berbisnis dekat kekuasaan, merasa terganggu,” ujar Said di Jakarta, Jumat (10/9/2015).
Dia menduga, para mafia merasa terganggu karena saat ini semua proses regulasi dibuat transparan. Beberapa aturan yang dianggap memberatkan para investor juga disederhanakan. “Transaksi yang terjadi bisa dimonitor semua,” katanya.
Said mencontohkan, pelaku usaha yang ingin membangun pembangkit listrik saat ini tidak perlu izin Kementerian, tapi langsung kepada Perusahaan Listrik Negara. Begitu pula dengan perizinan pertambangan yang dulunya berlapis, kini ikut dipangkas.
Selain itu, belakangan ini Kementerian ESDM juga melakukan terobosan yang dianggap sulit dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Petral, anak usaha Pertamina, dibubarkan karena diduga menjadi sarang mafia.
Semua langkah yang dikerjakan menteri Sudirman Said beserta anggotanya dianggap memotong lahan bisnis para mafia.
Said menduga, pelaku penembakan tak bertujuan melukai apalagi membunuh. Penembakan dilakukan sebagai upaya teror terhadap orang-orang di sekitar menteri seperti staf khusus menteri.
Terkait insiden penembakan ini, Menteri ESDM Sudirman Said menurut Said sudah berpesan seluruh jajarannya agar tetap menjalankan tugas seperti biasa.
Kasus penembakan yang terjadi di kantor tidak memengaruhi semangat kerja. “Kami diminta waspada tapi jangan takut. Itu kesepakatan kami. Jangan ada yang kendur,” ujar Said, dikutip CNNIndonesia
Said optimistis melakukan langkah-langkah perbaikan di sektor energi dan sumber daya mineral akan terus berjalan, termasuk pembenahan hal-hal yang terkait kebijakan migas dan pemberantasan mafia. (azm/arrahmah.com)