PAMEKASAN (Arrahmah.com) – Korban akibat Madrasah Diniyah roboh setelah diterjang angin kencang di Pamekasan, Madura, Sabtu, terdata sebanyak 15 orang siswa.
“Jumlah ini berdasarkan pendataan terakhir yang dilakukan anggota kami di lapangan hingga malam ini,” kata Kapolsek Tlanakan AKP Bambang Soegiharto, Sabtu malam (3/12/2011).
Ia menjelaskan, dari sebanyak 15 orang siswa korban luka-luka itu, tujuh diantaranya menderita patah tulang, sehingga harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit daerah (RSD) Pamekasan.
Sedangkan, sambung dia, tujuh orang siswa lainnya hanya mengalami luka ringan dan mereka dirawat jalan.
“Kalau yang satu orang siswa itu kan tewas saat di tempat kejadian,” kata Kapolsek Bambang Soegiharto kepada ANTARA di sela-sela pengamanan pawai lampion di monumen Arek Lancor Pamekasan, Sabtu malam.
Tujuh korban madrasah roboh dan kini mendapatkan perawatan medis itu antara lain bernama Fitriyah, Tirta, Abdul Mukti, Istianah, Abdullah dan Zaini.
Madrasah diniyah yang roboh itu terletak di Dusun Gergunung, Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, pada Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB.
Lembaga pendidikan Islam yang masuk sore hari ini roboh setelah diterjang angin kencang yang disertai hujan deras yang melanda wilayah itu.
“Jadi jumlah korban keseluruhan sebanyak 15 orang siswa dan satu diantaranya meninggal dunia,” kata Bambang Soegiharto menjelaskan.
Menurut dia, jajaran Muspika Tlanakan telah mengetahui kejadian ini, bahkan Wakil Bupati Pamekasan Kadarisman Sastrodiwiryo telah melihat secara langsung para siswa korban akibat madrasah runtuh itu.
Sementara siswa tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan madrasah roboh itu bernama Ariel anak pasangan suami istri Abdul Halim dan Mahfudah, warga Desa Larangan Slampar.
Angin kencanang yang melanda Pamekasan pada Sabtu (3/12) itu juga terjadi di wilayah Kecamatan Pakong, dan menyebabkan puluhan rumah warga di wilayah itu rusak.
Selain di Kecamatan Pakong, angin kencang juga dikabarkan melanda dua wilayah lain, yakni di Kecamatan Kadur dan Kecamatan Proppo, Pamekasan.
Akan tetapi di dua wilayah ini tidak ada laporan rumah warga yang rusak, hanya merobohkan pepohonan dan memutus aliran listrik.
“Tapi sekarang sudah nyala kembali. Tadi sore aliran listrik di Kadur memang sempat putus akibat tertimpa pohon roboh,” kata warga setempat Ruba`ie. (ant/arrahmah.com)