PARIS (Arrahmah.com) – Presiden Prancis Emmanuel Macron angkat bicara melalui akun Twitter miliknya terkait kecaman dari sejumlah negara terhadap dirinya. Ia mengklaim, sekulerisme yang berlaku di Prancis tidak pernah membunuh siapa pun.
Hal ini diungkapkannya melalui akun Twitter resmi miliknya (1/11/2020).
“Sekularisme tidak pernah membunuh siapa pun”, ungkap Presiden Prancis, Emmanuel Macron dalam akun twitternya.
Pernyataan ini adalah bentuk pembelaannya terhadap sejumlah kecaman yang ia dapatkan dari sejumlah negara.
Tweet tersebut mendorong banyak netizen untuk mengejek pemimpin Prancis tersebut. Mereka mengingatkan fakta Prancis pada beberapa tahun ke belakang.
“Prancis menjajah Aljazair selama 132 tahun, dari 5 Juli 1830 hingga 5 Juli 1962. Selama itu, lebih dari 1,5 juta orang Aljazair menjadi martir, sementara ratusan ribu lainnya terluka, hilang atau dipaksa keluar dari rumah mereka,” tulis salah satu pengguna Twitter menanggapi, seperti dikutip dari Al Arabiya pada Ahad (1/11).
“Jangan bicara tentang pembunuhan! Sejarah Prancis penuh dengan itu,” tulis pengguna lain yang memposting gambar tengkorak pejuang Aljazair yang tewas oleh pasukan Prancis.
Dalam beberapa pekan terakhir, Macron telah menjadi pusat kontroversi dalam menghidupkan kembali debat tentang kebebasan berekspresi, Islam, dan perlakuan Prancis terhadap kelompok minoritas Muslimnya.
Presiden Prancis baru-baru ini membela kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan ulang, yang memicu reaksi balik dari Muslim di seluruh dunia. (Hanoum/Arrahmah.com)