KLATEN (Arrahmah.com) – Ayah Siyono, yang akrab dipanggil Mbah Marso, pada jum’at (15/4/2016), dipanggil unruk datang ke Mabes Polri Jakarta. Sebelumnya ayah Siyono sempat dipanggil oleh Polres Klaten untuk dimintai keterangan terkait kronologi penangkapan Siyono.
“Mbah Marso (ayah Siyono) dipanggil ke Mabes Jakarta. Dan saya sebagai anak akan mendampingi, ” kata kakak Siyono, Wagiyono, di masjid Muniroh, Klaten, sebagaimana dilansir Kiblat.net, Selasa (19/4/2016)
Dia menuturkan bahwa surat undangan tersebut diberikan oleh dua orang polisi yang datang dengan pak RW setempat, Dalno.
“Yang nganter surat pak Ngadiman, aparat polisi. Kalau yang satunya nggak tau. Bersama pak RW Dalno,” ungkapnya.
Dari ketiga orang itu, yang menyerahkan adalah pak Ngadiman dari Polsek Cawas.
“Niki pak, ada undangan buat mbah kakung (ayah Siyono) untuk datang ke Mabes Jakarta,” tutur Wagiyono sambil menirukan gaya pak polisi.
Wagiyono juga menjelaskan kalau ayahnya dipanggil ke Mabes Jakarta untuk dimintai keterangan sebagai saksi utama saat penangkapan.
“Ya, dipanggil terkait dengan kronologi penangkapan karena dia saksi utama,” ungkapnya.
Wagiyono rencananya akan pergi ke Mabes dengan didampingi oleh tim kuasa hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan wakil dari PDM (Pusat Dakwah Muhammadiyah) Klaten menggunakan pesawat.
“Sanjange pesawat, wong kulo mung dijak. Nek bayaran sedoyo sangking Muhammadiyah. Mboten sangking Mabes, wong kulo mboten bareng (katanya pesawat, orang saya cuma diajak. Kalau biaya semua ditanggung Muhammadiyah, bukan dari Mabes, kan saya nggak bareng Mabes),” tuturnya.
Menurut keterangan Wagiyono, ayahnya dipanggil ke Mabes polri selama dua hari. “Kalau di tanggalnya tertulis sembilan belas sampai dua puluh,” ujarnya.
Ayah Siyono pada Selasa (12/04) lalu dipanggil oleh kepolisian resort Klaten terkait dengan kronologi penangkapan Siyono.
Saat pemanggilan tersebut, ayah Siyono ditanya sejak siang hingga Maghrib.
(ameera/arrahmah.com)